Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Jokowi Jujur Saja Negara Tidak Punya Uang, Jangan Kambing Hitamkan Lockdown Negara Lain

MINGGU, 26 APRIL 2020 | 07:37 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Presiden Joko Widodo dinilai hanya mengkambinghitamkan kelemahan lockdown untuk menutupi ketidakmampuan memberi subsidi ke rakyat saat karantina wilayah dilakukan.

Begitu kata pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam menanggapi tantangan Presiden Jokowi di acara Mata Najwa yang meminta ditunjukkan negara yang berhasil atasi Covid-19 dengan lockdown.

Saiful Anam menilai, Presiden Jokowi seharusnya berkata jujur kepada rakyat tentang ketidakmampuan itu ketimbang menutupi dengan cara menantang publik menunjukkan keberhasilan lockdown di negara lain.

"Presiden Jokowi menurut saya harus jujur, jangan menutup-nutupi persoalan, memang bisa pemerintah mendanai lockdown? PSBB saja sudah kembang kempis," ucap Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/4).

Menurut Saiful Anam, Presiden Jokowi tidak mau menggelontorkan dana untuk penanganan Covid-19, sehingga hanya melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Ini kan mau melokalisir kewajiban pendanaan penanganan Covid-19 oleh pemerintah pusat, sehingga diambil lah PSBB. Namun anehnya Presiden tidak jujur dengan berdalih persoalannya bukan uang, tapi dilarikan kepada negara mana yang berhasil mengambil langkah lockdown,” kata Saiful.

Dengan demikian, Saiful berharap agar Presiden Jokowi untuk tidak melakukan blunder dengan mengkambinghitamkan lockdown hanya untuk menutupi bahwa negara tidak mempunyai uang.

"Jujur sajalah, negara tidak punya uang untuk memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya, daripada blunder harus mengkambinghitamkan lockdown,” tegas Saiful.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya