Berita

Anton Tabah/Net

Politik

Pengurus MUI Pusat: Pak Mahfud, Lebih Giat Lagi Dalami Agama

MINGGU, 26 APRIL 2020 | 03:31 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pernyataan Menkopolhukam, Mahfud MD, terkait upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di bulan Ramadhan memancing kritikan sejumlah pihak.

"Menjauhi atau menghindari masalah, menghindari penyakit tepatnya menghindari Covid-19 itu lebih penting daripada kita meraih pahala yang sifatnya sunah, misalnya shalat Tarawih bersama di masjid," kata Mahfud dalam konferensi video yang diadakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, di Kantor Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (25/4).

Pengurus MUI Pusat, Anton Tabah, mengkritisi pernyataan Mahfud MD tersebut. Menurut dia, tak seharusnya seorang pejabat negara berbicara tanpa mengetahui landasan dan punya pemahaman yang benar.


"Islam agama paling sempurna dan detail. Melarang umatnya bicara kalau belum tahu ilmunya. Alloh berfirman, 'Jangan berkata tanpa ilmu karena pendenaranmu penglihatanmu pemahamanmu tentang sesuatu akan disidang di sisi Allah' (QS.17/36)," ucap Anton Tabah saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu malam (25/4).

Anton menegaskan, jika kurang faham tentang sesuatu apalagi masalah agama jangan buat kesimpulan. Karena itu bisa berbahaya.

"Ini menunjukkan dia (Mahfud) belum faham agama kalau bicara agama.
Mencegah wabah penyakit itu juga sunah, itu ajaran langsung Nabi Muhamad SAW. Ada di Hadits Bukhiry dan Muslim dll," tambah Wakil Ketua Komisi Hukum MUI Pusat tersebut.

"Bahkan ilmuwan-ilmuwan nonmuslim dari AS dan Eropa akui cegah wabah dan cara hadapi wabah itu ajaran asli Nabi Muhamad tidak ada di agama lain," lanjut mantan petinggi Polri ini.

Jadi, tambah Anton, mencegah wabah itu sunah yang diprioritaskan bisa menjadi wajib. Anton pun mengingatkan Mahfud untuk belajar agama lebih giat lagi agar tak salah kata.

"Ini tugas sesama Muslim, apalagi saya lebih senior di HMI maupun di ICMI," ucap Anton.

Pernyataan Anton ini tak lepas dari blunder yang tak hanya kali ini diucapkan Mahfud. Sebab, belum lama ini mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu juga pernah menyatakan 'haram ikuti sistem pemerintahan Nabi Muhammad SAW.

Anton kembali mengingatkan bahwa kesalahan masalah ilmu dunia paling dihukum di dunia. Tetapi kalau kesalahan masalah ilmu agama bisa dihukum di dunia dan di akhirat.

"Hati-hati. Mari jaga lisan kita, pasti selamat dan manfaat," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya