Berita

Publika

Badai Krisis Memanggil Pemimpin Sejati

JUMAT, 20 MARET 2020 | 18:47 WIB | OLEH: ARIEF GUNAWAN

PRESIDENTIAL treshold hasil oligarki para petualang partai politik hari ini semakin terbukti menghancurkan nasib ratusan juta rakyat Indonesia yang menginginkan perubahan yang lebih baik.

Ambruknya perekonomian nasional, terbelahnya masyarakat akibat kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok, ketidakadilan di bidang hukum, diserobotnya lapangan kerja oleh TKA Komunis China, kian berantakannya pendidikan nasional,  melonjaknya harga-harga kebutuhan, hingga pandemik Corona yang terlambat direspon karena sungkan sama Tiongkok, adalah sedikit contoh dari sekian banyak kerusakan yang berkorelasi dengan Presidensial Treshold.

Ambang batas perolehan suara 25 persen dalam pemilihan presiden ternyata hanya menghasilkan penguasa yang berlagak memimpin, dengan segala kepalsuan, tipu daya, dan kepentingan bisnis para taipan. Menutup pintu bagi figur berkompeten, having integrity, dan berciri problem solver, yang sesungguhnya dibutuhkan oleh mayoritas rakyat negeri ini.


Momentum multikrisis yang lagi berduet dengan virus Corona kini disikapi secara salah omong dan salah tingkah, self denial, banyak ngawur. Tidak malah melahirkan sosok kepemimpinan yang didengarkan oleh rakyat, karena memang tiada wibawa, less-knowledge, licik,  penuh sandiwara, and piara buzzers busuk sebagai andelan.

Pemimpin sejati lahir di masa sulit dan kehadirannya dibutuhkan.

Sukarno dalam kapasitasnya sebagai Pemimpin Rakyat diminta bacakan proklamasi.

Waktu ia mengajak para anggota Badan Persiapan Kemerdekaan tandatangani naskah proklamasi supaya mirip Declaration Of Independence-nya Amerika, semua sepakat tak perlu. Cukup Sukarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Para pemimpin besar dunia umumnya muncul pada masa krisis, Franklin Delano Roosevelt, Mahathir, Duterte, dan banyak lagi.

Kosmologi Jawa percaya Ratu Adil, Satrio Piningit datang pada masa Pralaya (kehancuran). Masa sulit yang ditandai oleh berbagai krisis dan fenomena. Ia tampil di muka untuk menyuarakan kebenaran dan memberikan solusi.

Sedang penguasa lancung yang berlagak memimpin,  tatkala badai-krisis lari bersembunyi di balik kekuasaan, bagaikan katak nyemplung ke dalam kolam.

Badai krisis hari ini sesungguhnya sedang memanggil sosok pemimpin sejati yang selama ini diakui rakyat sebagai penyuara dan pembela kebenaran.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya