Berita

Kuliah online (Ilustrasi)/Net

Publika

Harus Ada Solusi

Dunia Pendidikan Gelisah, Semua Gara-gara Coronavirus
SABTU, 14 MARET 2020 | 14:03 WIB | OLEH: JOKO INTARTO

SEBENARNYA saya sudah bosan menulis tema hubungan webinar dengan Coronavirus alias Cofid-19. Saya khawatir teman-teman saya di dunia maya malas membacanya.

Yang lebih saya cemaskan: Mereka mengira saya sedang jualan. Padahal tidak. Kebetulan saja, bisnis saya adalah penyedia jasa webinar.

Tapi saya paksa untuk menulis lagi dan lagi. Karena eskalasi permasalahannya sekarang kian besar. Saya harus menulis lagi agar bisa membantu memberikan solusi.

Akhir Januari lalu, saat Coronavirus belum diakui masuk ke Indonesia, saya sudah menawarkan workshop membuat kelas online. Namanya "Workshop Online Kampus Merdeka''. Materinya praktis, bagaimana mengeksplorasi webinar dan google classroom:

1. Membangun kelas online
2. Teknik mengajar online
3. Teknik belajar online
4. Teknik assessment online

e-Flyer saya sebar ke berbagai platform media digital. Tidak ada satu pun dosen, ustaz, pengasuh pondok pesantren, pengajar bimbel, dan pengelola lembaga pusdiklat yang merespons.

Judul workshop ''Kampus Merdeka'' mungkin belum seksi. Kalau saya ganti flyer itu dengan jurul "Kuliah dari Rumah'", mungkin lebih berhasil. Apalagi kalau diembel-embeli ancaman Coronavirus.

Akhirnya rencana workshop itu batal. Tidak ada satu pun yang mendaftar. Mungkin kalau sekarang workshop ''Kuliah dari Rumah'' saya selenggarakan lagi, perminatnya banyak. Karena ada bahaya Coronavirus.

Hari ini, Rektor Universitas Indonesia memutuskan penggunaan metode kuliah online 100 persen sebagai upaya mencegah meluasnya dampak Coronavirus.

Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Mercu Buana juga merilis edaran mengganti metode pengajaran secara tatap muka atau luring menjadi metode pengajaran online atau daring.

Tidak hanya kampus besar. Lembaga pendidikan profesi yang relatif kecil pun kebingungan. Pak Hera, salah satunya. Ia pekan depan harus menyelenggarakan kursus persiapan akreditasi profesi. Pesertanya 40 orang. Gara-gara Coronavirus, semua minta penundaan. Kecuali, ada kuliah online menggunakan webinar.

Pak Hera belum pernah menggunakan webinar. Maka ia searching di Google. Mencari informasi vendor penyedia webinar system di Indonesia. Ketemulah nama Jagaters dan nama saya.

Jumat petang tadi, Pak Hera tampak gembira. Saya bisa melihat raut wajahnya yang sumringah di layar komputer. Hari Minggu petang ia dan rombongan akan datang ke kantor saya di Tebet. ''Kami ingin melihat fasilitas studio,'' katanya.

Tidak hanya lembaga pendidikan di Jakarta yang ribut dengan Coronavirus. Universitas Diponegoro Semarang, kampus saya dulu, juga mengeluarkan edaran.

Tapi isinya lucu: Rektor membatalkan seluruh perkuliahan yang mendatangkan dosen asing atau rencana studi semua dosen Undip ke luar negeri. Rektor sama sekali tidak menawarkan kuliah online sebagai solusi.

Mengapa begitu? Entahlah. Hanya rektor dan Tuhan yang tahu.

Padahal membangun kelas online itu sangat mudah. Begitu pun biaya penyelenggaraan kuliah online. Sangat-sangat murah. Tapi memang begitulah salah satu keunikan orang Indonesia. Senang yang susah dan tidak mau yang murah.

Penulis mantan praktisi bisnis media TV

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya