Berita

Presiden RI, Joko Widodo/Net

Publika

Jangan Merasa Bisa, Tanda-Tanda Alam Menolak Rezim

SELASA, 10 MARET 2020 | 12:56 WIB | OLEH: ARIEF GUNAWAN

SEJARAWAN Onghokham yang berkeliling Jawa menjelang kejatuhan Soekarno mencatat fenomena wabah kutu busuk di sejumlah kota besar.

Ong kerap menyaksikan ratusan tikus turun ke jalan dari persawahan yang kering, yang tampak melalui sorot lampu kendaraan yang ditumpanginya pada malam hari.

Fenomena kutu busuk terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, Solo, Bandung, dan beberapa wilayah Jawa Timur.

Orang tak dapat duduk tenang di tempat-tempat umum seperti gedung bioskop, restoran, dan perkantoran, karena gangguan kutu busuk.

Waktu itu situasi sosial dan ekonomi mirip sekarang. Petani/nelayan terabaikan. Sehingga di desa-desa, manusia dan tikus kelaparan.

Lapangan kerja susah (tapi tak diserobot aseng). Beras mahal.

Harga-harga melonjak. Kriminalitas meningkat.

Wabah penyakit seperti cacar dan busung lapar (sekarang Corona) ditutup-tutupi dengan istilah KKM, Kemungkinan Kurang Makan...

Pemerintah kehilangan kepercayaan.

Adam Malik yang baru ditunjuk jadi Menko Pelaksanaan Ekonomi Terpimpin di depan Kesatuan Aksi Mahasiswa UI mengeluh tiada mengerti ekonomi.

Kabinet dikata-katai Anjing Peking. Chaerul Saleh yang mengurus pertambangan naikin harga bensin. Yusuf Muda Dalam terlibat korupsi makan duit suap impor...

Soekarno tentu tidak seperti pimpinan rezim yang sekarang.

Sama sekali tak layak untuk dibanding-bandingkan.

Soekarno negarawan besar yang tak perlu menutupi keadaan.

Kepada Roeslan Abdulgani, sahabat sejak masa perjuangan kemerdekaan, Proklamator RI itu berkata rela mundur asal bangsa ini tidak hancur dipecah neokolim, yang tak lain adalah asing & aseng, berkolaborasi dengan elite bumiputera yang khianat.

Soekarno menulis Nawaksara yang akhirnya ditolak.

Soeharto setelah 32 tahun berkuasa masih punya rasa tahu diri. Tahu batas, dan menyatakan berhenti. Sudah cukup darah tumpah. Kalau mau dia bisa bikin Tiananmen versi Orba. Pembantaian komunis terhadap mahasiswa & orang sipil.

Tatakelola rezim hari ini berciri infantil disorder, semacam gangguan kejiwaan kolektif, di mana realitas persoalan yang terjadi dan dialami langsung oleh masyarakat ditutup-tutupi secara kekanakan: Corona “dilawan” pakai buzzers 72 miliar APBN, promosi infrastruktur hasil utang dengan selfi, gaungkan Pancasila pakai TikTok, makin banyak menteri ngomong ngelantur, banyak angin surga; janji ini-itu; jargon yang melambung, kartu perkibulan yang ujungnya bohong belaka.

Bagaimanakah keadaan rakyat dan negeri ini lima tahun ke depan?

Sebab esensinya dikelola oleh para amatir avonturir. Para petualang amatir, yang ambil untung belaka untuk pribadi & kelompok dengan jual diri kepada aseng.

Tanda-tanda zaman, tanda tanda alam, sudah kasih isyarat tak menginginkan rezim berlanjut.

Dan bukankah orang Jawa bijak berkata:

Ojo Rumongso Biso, Nanging Kudu Biso Rumongso...

Arief Gunawan

Wartawan Senior

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya