Patroli minimarket dan apotek/RMOL
Kepolisian Resor (Polres) Serang Kota melakukan pengecekan kepada apotek, waralaba, minimarket hingga toko yang menjual masker dan antiseptik.
Pengecekan dilakukan untuk menghindari penimbunan dan permainan harga pada kedua barang yang menjadi primadona sejak maraknya virus Corona di Indonesia. Diketahui baik masker dan antiseptik menjadi barang langka dan mahal setelah maraknya virus corona.
Kapolres Serang Kota AKBP Edhi Cahyono, memberi tugas kepada Kasat Reskrim Polres Serang Kota AKP Indra Feradinata, dan Kasat Intelkam AKP Osman Sigalingging, untuk memantau arus distribusi masker dan antiseptik di wilayah hukumnya.
"Memang dari apotek dan sejumlah toko di Kota Serang terjadi kelangkaan masker dan antiseptik. Mereka belum mendapatkan stock dari distributornya di Jakarta," terang AKBP Edhi Cahyono, dilansir dari
Kantor Berita RMOLBanten, Kamis (5/3).
Kapolres juga berharap masyarakat tidak panic buying, dengan memborong barang kebutuhan pokok. Pihak kepolisian menghimbau masyarakat tetap melakukan pola hidup sehat dan tidak panik.
Masyarakat dikatakan Kaporles, jangan mudah percaya dengan informasi yang beredar dan mencari informasi dari sumber terpercaya, seperti Pemda hingga Dinas Kesehatan Dinkes.
"Saya sudah perintahkan jajaran untuk memantau alur distribusi masker dan antiseptik. Begitupun dengan Babinkamtibmas, sudah saya perintahkan mengecek ketersediaan masker dan antispetik di apotik, waralaba, minimarket," jelasnya.
Kelangkaan masker dan antiseptik memang benar terjadi di Ibu Kota Banten, terlebih, beberapa hari lalu, viral sebuah video tenaga medis menggunakan masker dan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, layaknya menangani pasien Corona di RSDP Serang.
"Sudah habis (stocknya) banyak yang nyari (masker dan antiseptik). Biasanya jarang yang beli, ini sudah habis. Biasanya empat hari juga dikirim," kata Ahmad Suhadi, salah satu penjaga minimarket di daerah Taman Sari, Kota Serang.
