Berita

Fahira Idris/RMOL

Politik

Fahira Idris: Promosi Wisata Di Tengah Wabah Corona Itu Pekerjaan Sia-Sia

SENIN, 02 MARET 2020 | 09:57 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Sejumlah negara yang sebelumnya mengklaim terbebas dari virus corona baru atau Covid-19, satu persatu mulai mengonfirmasi virus yang berasal dari Wuhan, China itu telah masuk ke negara mereka.

Ini artinya, jangkauan virus corona semakin panjang seiring berjalannya waktu. Artinya lagi, semua negara harus bersiap-siap menghadapi kemungkinan terburuk akibat meluasnya penyebaran virus ini.

Anggota DPD RI dari DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan hampir semua negara saat ini sudah dan sedang memproteksi dirinya masing-masing. Mereka bahkan rela mengesampingkan kegiatan ekonomi, investasi dan pariwisata demi menghalau agar virus corona tidak semakin banyak menginfeksi warganya.

Hal Itu dikarenakan, jika satu saja kasus infeksi virus corona ditemukan di sebuah negara, maka potensi untuk virus ini merebak sangat besar sebagai akibat penularannya yang sangat mudah dan cepat.

“Makanya sekarang fokus Indonesia itu harusnya bukan jor-joran keluarkan anggaran agar turis datang ke, tetapi menyiapkan segala sesuatu baik itu hal yang substansi mulai anggaran, manajemen krisis, penyiapan alat pemeriksaan virus, kesiapan fasilitas kesehatan, sampai yang teknis misalnya saja mengantisipasi kelangkaan masker. Saya belum melihat Pemerintah membahas ini,” ujarnya kepada redaksi, Senin (2/3).

Fahira menyesalkan kebijakan pemerintah yang justru berfokus mencari celah ekonomi di tengah kekhawatiran dunia akan Covid-19.

Dalam hal ini, pemerintah menggelontorkan anggaran besar di bidang wisata dengan tujuan agar wisman yang batal mengunjungi China, Korea atau Jepang beralih ke Indonesia.

Menurutnya, kebijakan itu adalah hal sia-sia. Seharusnya, gelontoran dana dikeluarkan setelah sebaran virus corona sudah bisa dikendalikam

“Kalau sekarang kita mau promosi seperti apa dan ke siapa? 40 negera lebih sudah terinfeksi. Negara-negara tersebut pasti mengeluarkan kebijakan pembatasan agar warganya tidak berpergian ke luar negeri dan membatasi masuknya warga negara asing ke negaranya,” tanyanya

“Saya rasa promosi pariwisata itu pekerjaan yang sia-sia," tutup senator Jakarta ini.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya