Berita

Didi Irawadi Syamsuddin/Net

Politik

Agar Tidak Dituduh Macam-macam, DPR Harus Paripurnakan Usulan Pansus Jiwasraya

SABTU, 29 FEBRUARI 2020 | 12:11 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Fraksi Partai Demokrat sangat menyayangkan sikap pimpinan DPR, yang hingga hari ini belum merespons usulan Pansus Jiwasraya.

Demikian yang disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (29/2).

Untuk itu, Didi pun menyatakan bahwa dirinya tidak habis pikir soal ada apa di balik semua ini.

Padahal menurutnya, jelas-jelas negara mengalami kerugian bahkan sebagaimana yang dikatakan Kejaksaan Agung, kerugian negara meningkat menjadi Rp 17 triliun.

"Betapa super gila mega korupsi ini. Apakah pimpinan sudah buta hatinya? tidakkah mereka bisa merasakan, bahwa lebih dari 5,5 juta pemegang polis menjadi korban penjarahan uang rakyat ini?" ujar Didi Irawadi.

Jumlah itu menurutnya masih bisa ditambah jika dihitung dari jumlah keluarganya. Maka sudah pasti korban mega korupsi jiwasraya adalah puluhan juta rakyat Indonesia.

Wasekjen Partai Demokrat itu pun memberikan perumpamaan, mungkin para pimpinan baru bisa merasakan betapa naasnya jadi korban penipuan, apabila menimpa mereka atau keluarganya.

"Betapa naasnya nasib jutaan rakyat Indonesia tersebut. Banyak dari korban Jiwasraya ini mengadu, menangis dan nyaris putus asa, karena uang yang mereka simpan kelak untuk membayar uang sekolah anak, keperluan mendadak karena sakit, dan utamanya tentu untuk jaminan kematian karena ini adalah asuransi jiwa," jelas Didi Irawadi.

Para dalang penjarahan uang rakyat dalam kasus Jiwasraya, baik itu para pengusaha serakah dan jahat, serta para birokrat nakal atau siapapun yang sudah menikmati uang rakyat itu, Didi menegaskan, harus ditangkap dan hukum seberat-beratnya.

Oleh karena itu, agar pimpinan DPR tidak dituduh macam-macam seolah-olah melindungi pihak tertentu dalam kasus jiwasraya, maka Fraksi Demokrat dan PKS mendesak agar pansus segera diplenokan dalam paripurna DPR.  

"Disana akan terjawab siapa-siapa anggota dewan, siapa fraksi DPR yang masih empati pada nasib rakyat dan mau berjuang total membongkar kejahatan asuransi terbesar ini," demikian Didi Irawadi.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya