Berita

Huawei/Net

Dunia

AS Tuduh Huawei Curi Rahasia Dagang Dan Bantu Iran Lacak Pengunjuk Rasa

JUMAT, 14 FEBRUARI 2020 | 07:46 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Jaksa Amerika Serikat mengeluarkan dakwaan baru terhadap raksasa teknologi China, Huawei. Perusahaan itu dituding telah mencuri rahasia dagang dan membantu Iran melacak pengunjuk rasa.

Dalam surat dakwaan baru yang dikeluarkan di pengadilan federal di Brooklyn, New York pada Kamis (13/2), perusahaan Huawei Technologies Co dituduh berkonspirasi mencuri rahasia dagang dari enam perusahaan teknologi Amerika Serikat serta melanggar hukum pemerasan yang biasanya digunakan untuk memerangi kejahatan terorganisir.

Dakwaan ini juga berisi tuduhan baru tentang keterlibatan perusahaan di negara-negara yang dikenai sanksi. Di antara tuduhan lain adalah Huawei dituding memasang peralatan pengawasan di Iran yang digunakan untuk memantau, mengidentifikasi, dan menahan para demonstran selama demonstrasi anti-pemerintah tahun 2009 di Teheran.


Tuduhan pencurian rahasia dagang yang dijeratkan pada Huawei terkait dengan kode sumber router internet, teknologi antena seluler, dan robotika.

Sebagai contoh, mulai tahun 2000, Huawei dan anak perusahaannya Futurewei Technologies Inc dituduh melakukan penyelewengan kode sumber sistem operasi untuk router internet, perintah yang digunakan untuk berkomunikasi dengan router, dan manual sistem operasi, dari sebuah perusahaan di California Utara. Futurewei ditambahkan sebagai terdakwa dalam dakwaan terbaru.

Huawei juga kemudian menjual router mereka di Amerika Serikat sebagai versi yang lebih murah dari produk perusahaan Amerika Serikat.

Meskipun perusahaan Amerika Serikat yang dimaksud tidak diidentifikasi dalam dakwaan, namun perusahaan Cisco Systems menggugat Huawei di Texas pada tahun 2003 atas pelanggaran hak cipta yang terkait dengan router-nya.

Bukan hanya itu, Huawei juga dituduh merekrut karyawan dari perusahaan lain, melakukan upaya untuk mendapatkan kekayaan intelektual dari perusahaan-perusahaan itu, dan menggunakan profesor di lembaga penelitian untuk mendapatkan teknologinya.

"Surat dakwaan itu melukis potret yang memberatkan dari sebuah organisasi tidak sah yang tidak memedulikan hukum," kata ketua Komite Intelijen Senat Amerika Serikat Richard Burr dan wakil ketua Mark Warner dalam sebuah pernyataan bersama.

Diketahui bahwa dakwaan sebelumnya dijeratkan pada Huawei pada Januari 2019 lalu menuduh pihak perusahaan melakukan penipuan bank, melanggar sanksi terhadap Iran, dan menghalangi keadilan.

Kepala keuangannya Huawei, Meng Wanzhou juga ditangkap pada Desember 2018 di Kanada atas tuduhan dalam dakwaan itu. Dia mengaku dia tidak bersalah dan berjuang melawan ekstradisi.

Surat dakwaan terbaru juga menuduh Meng dan Huawei berkomplot untuk menipu HSBC dan bank-bank lain dengan salah menggambarkan hubungan Huawei dengan perusahaan yang beroperasi di Iran.

Menanggapi hal tersebut, pihak Huawei menepis semua tuduhan itu. Dikabarkan Channel News Asia, mereka menilai bahwa dakwaan itu adalah bagian dari upaya merusak reputasi Huawei dan bisnisnya karena alasan yang berkaitan dengan persaingan, dan bukan hukum.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya