Berita

Ketua DPPD Demokrat DKI, Santoso (kanan) bersama Nahrawi Ramli/RMOL

Nusantara

Santoso Akan Pecat 10 Anggota DPRD DKI Demokrat Jika Tak Berkontribusi Ke Partai

SENIN, 27 JANUARI 2020 | 03:06 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Sepuluh Anggota Fraksi Demokrat DPRD DKI Jakarta diingatkan agar berkontribusi atau aktif terhadap partai. Apabila hal ini diabaikan maka pengurus tak segan-segan mereshufle mereka.

Demikian dikatakan Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Santoso saat Rakerda DPD Demokrat DKI Jakarta di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Minggu (26/1).

"Lebih baik kita tenggelamkan mereka yang tidak ada kontribusi terhadap partai. Kita tarik mereka dari kursi DPRD," kata Santoso seperti dikutip dari laman Kantor Berita RMOLJakarta.


Menurut anggota DPR RI ini, masih banyak kader Demokrat yang mumpuni sebagai anggota Dewan dan loyal terhadap partai.

Santoso menambahkan kader yang duduk di Dewan tergolong sebagai penikmat partai, sedangkan di luar begitu banyak pekerja partai yang harus banting tulang secara sukarela.

"Mereka yang cuma menjadi penikmat, akan kita ganti," tegas Santoso.

Rakerda Demokrat mengambil tema 'Kuatkan Soliditas Menuju Kongres 2020' punya makna penting dalam menyongsong pergantian jabatan Ketua Umum DPP Demokrat yang saat ini dijabat mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Semua kader harus siap mendukung suksesnya kongres yang akan memilih Ketum baru," tandas Santoso yang pernah menjadi anggota DPRD DKI periode 2009-2019.

Untuk itulah, ia mengingatkan seluruh kader dari akar rumput hingga struktural harus meningkatkan soliditas.

Adapun Rakerda tersebut merumuskan sejumlah rekomendasi internal maupun eksternal.

"Untuk rekomendasi eksternal sebagai berikut, pertama, mendesak Pemprov DKI yang terdiri dari eksekutif dan legislatif segera menetapkan nama Cawagub pengganti Sandiaga Uno. Kedua, meminta Pemprov DKI mendata warga korban banjir khususnya dari keluarga tidak mampu untuk diberikan bantuan menggunakan dana APBD Perubahan DKI tahun 2020," jelas Santoso.

Sedangkan yang ketiga adalah mendesak Gubernur DKI mempertimbangkan biaya penyelenggaraan balap mobil E-Formula yang terlalu mahal sehingga mencapai Rp 1,6 triliun.

"Padahal di negara Eropa yang sudah maju, cuma butuh sekitar Rp 500 miliar. Tapi DKI melonjak sampai tiga kali lipat. Ini harus dihemat dan sisanya buat mengatasi banjir," ungkap Santoso.

Rekomendasi keempat adalah mendesak Pemprov DKI menangani masalah banjir sebagai prioritas yang segera dikerjakan.

"Meminta Pemprov untuk menangani ruang terbuka hijau, biru, dan penataan Taman Monas. Rekomendasi keenam atau terakhir adalah NKRI harga mati harus dijunjung tinggi terkait soal Natuna. Pemerintah pusat harus tegas terhadap segala sesuatu yang mengancam kedaulatan NKRI," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya