Berita

Tunangan Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz/Net

Dunia

Arab Saudi Mata-matai Tunangan Jamal Khashoggi Di Inggris?

JUMAT, 24 JANUARI 2020 | 20:58 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Otoritas intelijen Amerika Serikat mendesak mitranya di Inggris untuk mengawasi tunangan wartawan Jamal Khashoggi yang dibunuh di konsulat Arab Saudi di Turki tahun 2018 lalu. Dia adalah Hatice Cengiz.

Bukan tanpa alasan, desakkan itu dibuat setelah mereka mengatahui rencana Arab Saudi untuk mengawasi Cengiz di Inggris tahun lalu.

Begitu kabar yang dimuat The Guardian (Jumat, 24/1) merujuk pada sumber intelijen Barat. Sumber tersebut menyebut bahwa Amerika Serikat meyakini bahwa Arab Saudi memiliki ambisi serta niatan untuk memantau Cengiz di London pada bulan Mei tahun lalu, atau tujuh bulan setelah Khashoggi terbunuh di konsulat Saudi di Istanbul.


Tidak jelas apakah pengawasan Cengiz yang dimaksud dilakukan melalui saluran elektronik atau pengawasan secara fisik. Tidak jelas juga apakah pengawasan itu berhasil dilakukan atau tidak.

Namun, ada dugaan bahwa pengawasan terhadap Cengiz akan mebuatnya menjadi "sasaran" baru. Terlebih Cengiz sangat lantang menyuarakan ketidakadilan yang dialami oleh tunangannya.

Kabar ini sekaligus membuat para aktivis hak asasi manusia semakin menyoroti dugaan Arab Saudi menggunakan pengawasan untuk memantau dan mengintimidasi para pembangkang dan pengkritik kerajaan di luar negeri.

"Arab Saudi berusaha menutup semua hal (Khashoggi), sehingga dapat dimengerti bahwa mereka akan mencoba memastikan bahwa suara dan advokasi Hatice (Cengiz) terbatas," kata seorang aktivis Saudi dan fellow di Institut Massachusetts. Teknologi (MIT), Hala Aldosari.

"Segala macam perilaku melanggar hukum terus berlanjut, tidak ada yang berubah," sambungnya, seperti dimuat The Guardian.

Cengiz, yang merupakan warga negara Turki diketahui telah menjadi pengacara terbuka untuk keadilan bagi Khashoggi.

Para pejabat intelijen Amerika Serikat telah menyatakan bahwa pembunuhan itu diperintahkan oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. Namun Arab Saudi membantah sang pangeran terlibat secara pribadi atas kasus pembunuhan yang menyita perhatian dunia tersebut.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya