Pengamat politik Rocky Gerung menyebutkan, upaya PDIP untuk memprofil Walikota Surabaya Tri Rismaharini sebagai orang yang bersaing dengan Anies Baswedan untuk merebut kursi Gubernur DKI Jakarta disebut sangat jauh dari kenyataan.
Rocky menyebutkan, galeri politik Risma yang diprofil merakyat dan mau turun ke jalan tidak tepat digunakan untuk menyaingi Anies.
"Kalau misalnya Galeri politik Risma merakyat, mau turun ke jalan, okay menurut ornag itu bagus. tetapi kalau galeri Anies di Jakarta itu timpang, ide kemampuan menghasilkan konsep bukan pekerjaan teknis semacam itu (mengatur lalu lintas di jalanan)," kata Rocky dilansir dari akun Youtube Rocky Gerung, Kamis (23/1).
Dalam pandangan Rocky, perangkat politik yang pernah digunakan Jokowi merebut kursi Gubernur DKI tidak bisa dilakukan oleh Tri Rismaharini.
Kata Rocky, menandingi Anies tidak akan efektif jika PDIP menggunakan cara politik merakyat ala Risma tetapi harus dengan ide dan kemampuan melahirkan gagasan pembangunan metropolitan.
"Upaya PDIP menandingi Anies ini tidak akan menghasilkan dari versi Jakarta, seolah-olah syarat sebagai Walikota surabaya dipakai untuk mengukur syarat sebgai Gubernur Jakarta. Jakarta itu kota metropolitan,
center of par excellence secara ide, sub cluture," urai Rocky.
Menurut Rocky, Jokowi memang pernah berhasil merebut kursi Gubernur bahkan menjadi Presiden. Meski demikian, Jokowi ia pandang produk yang gagal menjalankan kepemimpinan.
"Orang mau ulangi, masuk ke gorong-gorong, ujungnya jadi Presiden. Setelah jadi presiden ternyata kan gagal, mulai daya beli masyarakat menurun, hutang. Penampilan politik Jokowi susah dilakukan Risma, itu sangat jauh sekali," pungkas Rocky.
