Berita

Murid Sekolah Di Arab/Net

Dunia

Bahasa China Masuk Kurikulum Arab, Dukung Saudi Vision 2030

SELASA, 21 JANUARI 2020 | 16:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

  Arab Saudi telah memutuskan untuk memasukkan bahasa Mandarin atau China dalam kurikulum di semua tahap pendidikan di sekolah dan universitas.

Saat ini, Arab tengah mempersiapkan program Saudi Vision 2030, sebuah rencana mendiversifikasi sumber-sumber pendapatan nasional dan restrukturisasi ekonomi dari minyak. Sehingga, pengajaran bahasa Mandarin menjadi bagian dari upaya meningkatkan persahabatan dan kerja sama antara Riyadh dan Beijing.

Dewan Direksi Masyarakat Saudi untuk Ilmu Politik, Suliman al-Ogaily, mengatakan program bahasa Mandarin adalah langkah keterbukaan baru dalam mendukung program Saudi Vision 2030 tersebut.


“Ini untuk mempromosikan keanekaragaman budaya dan memperluas konsep pendidikan untuk mencapai tingkat interaksi dengan kekuatan ekonomi China yang melampaui impor dan ekspor, hingga investasi bersama serta pariwisata China," kata Ogaily, seperti disebutkan The Jerusalem Post, Selasa (21/1).

Program Bahasa Mandari ini juga hasil langsung dari kunjungan Putra Mahkota Mohammad bin Salman ke Beijing Februari 2019 lalu, di mana ia menandatangani sejumlah perjanjian dan nota kesepahaman di bidang energi, investasi, transportasi dan teknologi, yang kesemuanya diharapkan membawa hubungan bilateral ke level yang lebih tinggi.

China dilaporkan akan mendanai sebagian dari program bahasa, yang diperkirakan akan membuka pintu bagi warga negara Arab Saudi untuk mengisi sekitar 50.000 pekerjaan.

Ogaily menjelaskan,  pada tahap implementasi pertama, prakarsa bahasa baru akan terbatas pada delapan sekolah menengah di tiga kota; Riyadh, Jeddah, dan Dammam.

Selanjutnya, program akan diperluas untuk mencakup lebih banyak sekolah dan universitas di wilayah tambahan.

"Bahasa China, tidak akan bersaing dengan bahasa Inggris, yang merupakan bahasa kedua di kerajaan ini, setelah bahasa Arab. Itu akan selalu dilihat sebagai suplemen yang berguna dalam perdagangan luar negeri dan untuk pertukaran budaya dan pariwisata," ujar Ogaily.

“Ini adalah area yang menjadi fokus Arab Saudi dalam proyek ekonomi barunya (Saudi Vision 2030)," jelas Ogauly lagi.  

Proyek ekonomi baru itu pula yang kemudian membuka kesempatan bagi perempuan Saudi untuk bebas mengemudi mobil, hal yang sebelumnya dilarang, dan mencari pekerjaan di berbagai bidang. Sementara di masa lalu mereka terbatas pada sektor-sektor seperti pendidikan.

China sendiri menempati urutan kedua setelah Amerika Serikat dalam hal perdagangan dengan Arab Saudi. China punya investasi besar di wilayah Jazan, yang berada di bagian barat daya kerajaan, juga memiliki investasi  di bidang pariwisata dan petrokimia. Kerajaan Saudi juga memiliki beberapa proyek industri dan minyak sendiri di China.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya