Berita

Produsen terompet mengeluh produksinya terus menurun/RMOLJateng

Nusantara

Kalah Bersaing Dari Produk Impor, Desa Terompet Pun Terancam Punah

SELASA, 31 DESEMBER 2019 | 17:57 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sentra produsen terompet kertas di Desa Ngaglik dan Desa Domas Kecamatan Bulukerto, Wonogiri, kini sunyi. Tak lagi banyak suara terompet bersahutan seperti yang kerap terdengar beberapa tahun lalu.

Pasalnya, jumlah yang masih memproduksi terompet tiap tahun kian menurun. Bahkan tahun ini tinggal seratusan orang yang masih bertahan.   

Hal tersebut terjadi lantaran konsumen lebih memilih terompet impor dari negeri Cina yang bahannya terbuat dari plastik.
 

 
Roni Prama, tokoh masyarakat Desa Ngaglik,  Senin petang (30/12) menuturkan, menurut hasil survei yang dilakukannya dari jumlah penduduk 4.365 jiwa, pada 2017 terdapat pengrajin terompet sebanyak 850 jiwa.

Namun, pada 2018 turun drastis menjadi kurang dari 200 orang. Sekarang tinggal seratusan saja.

Mereka yang dulu jaya memproduksi dan berjualan terompet, kini mulai beralih menjadi pengrajin wayang kardus, buruh tani, buruh serabutan. Ada pula yang menjadi pengrajin dompet berbahan dari kulit sapi atau kerbau.

"Tidak sedikit pula yang kini memilih  berdagang makanan asongan seperti bakso kuah, pentol bakar, cilok, dan lainnya,” ungkap Roni kepada Kantor Berita RMOLJateng.

Saking banyaknya yang beralih profesi, kini kemeriahan suara terompet tidak lagi terdengar. Dulu, bulan-bulan Agustus dan September banyak warga yang lembur membuat terompet sampai tengah malam.

Untuk menandai kalau masih lembur,  warga meniup terompet buatannya. Tetangga yang juga masih lembur akan membalasnya. Jadi walau malam tampak meriah karena terdengar suara terompet bersahutan.

Barulah memasuki Oktober, sudah ada warga untuk siap-siap mengemasi terompet buatannya untuk dijual di sejumlah kota besar.

"Untuk yang lokasi jualannya jauh, biasanya mereka berangkat lebih awal dengan menyewa truk. Sesampai di kota tujuan, mereka berpencar mencari tempat pangkalan untuk menjual,” jelasnya sembari menambahkan untuk yang lokasi jualannya di kota-kota sekitaran Wonogiri, mereka memilih berangkat belakangan.

Giyarto (54), salah satu pedagang terompet asal Bulukerto, mengaku pusing atas sepinya penjualan terompet tahun lalu. 

"Tahun lalu sepi, tidak di Wonogiri saja, teman-teman yang berjualan di kota-kota lain juga sepi. Kalah saingan dengan terompet pabrikan,” katanya

Menurut Giyarto, terompet pabrikan harganya lebih mahal tetapi model dan bentuknya menarik. Selain itu, terompet pabrikan cara kerjanya dipompa bukan ditiup. Alhasil, pembeli lebih memilih terompet pabrikan.

Kini terompet-terompet yang tidak laku masih ada yang sengaja menyimpannya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya