Berita

Bupati Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex Noerdin dapat penghargaan dalam Moeslim Choice Award 2019/Istimewa

Politik

Dodi Reza: Saya Hanya Bekerja Dan Melayani Warga, Biarkan Orang Menilai

Bupati Muba Dodi Reza Raih Moeslim Choice Award 2019
JUMAT, 13 DESEMBER 2019 | 14:38 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sarat akan prestasi dan inovasi, kalimat itulah yang banyak dikatakan orang terhadap Bupati Musi Banyuasin (Muba), Dodi Reza Alex Noerdin. Tidak semua orang tentu. Yang tidak sepaham dengan kalimat tersebut ada juga. Meski jumlahnya tak sebanding.

Faktanya, Dodi Reza banyak dapat apresiasi dan penghargaan. Dua bulan terakhir setidaknya 5 kali dia dianugerahi penghargaan. Yang paling gres, kandidat Doktor Universitas Padjajaran ini diberi penghargaan Moeslim Choice Award 2019. Kategorinya Good Government.

Dodi dinilai sukses membuat dan menjalankan Perda Zakat. Dodi Reza bersama jajaran legislatif sepakat menerapkan zakat untuk PNS. Tak hanya itu, ada sederet program lain yang dirancang Dodi Reza. Yakni Santri Jadi Dokter hingga pendirian Ponpes Gratis untuk anak-anak yatim dan duhafa.


Dodi Reza juga sangat peka sosial dan kemanusiaan. Ia berhasil menggerakan ASN Muba dan warga Sumsel melakukan donasi untuk Palestina. Upaya ini menghasilkan Rp 1 miliar lebih untuk disumbangkan bagi warga Palestina. Donasi tersebut dimanfaatkan untuk pembangunan jalan dan fasilitas umum di Palestina.  

"Di Muba telah diterbitkan Peraturan Daerah Zakat dan telah ditetapkan sejak Maret 2019 lalu. Alhamdulillah hasilnya sangat berkontribusi baik untuk peningkatan kesejahteraan warga dan petani Muba," ujar Ketua KADIN Sumsel ini di sela menerima penghargaan Moeslim Choice Award 2019 kategori Good Government, Kamis malam (12/12).  

Zakat dan wakaf untuk pendanaan pembangunan di Muba, kata dia, salah satu sumbernya dari zakat ASN Musi Banyuasin. Tercatat saat ini ada 7.398 ASN di wilayah Muba. Setiap ASN diwajibkan zakat 2,5 persen dari penghasilan bersih yang diperkirakan berhasil mengumpulkan Rp 700 juta/bulan. Potensi zakat ini ditaksir sampai Rp 2 miliar bila ditambah tunjangan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).

Sumber lain wakaf adalah tunai PNS dan masyarakat yang mencapai 7.398 PNS, 127 ribu KK penduduk. Potensi wakaf tunai (asumsi Rp 100.000 orang/bulan) adalah Rp 13,5 miliar.

"Peruntukan zakat dan wakaf sebagai akselerasi program SDGs terutama penurunan angka kemiskinan, penyediaan infrastruktur dasar, ketahanan pangan, peningkatan pendapatan dan memastikan tidak ada satupun orang yang tertinggal," jelas Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah itu.

Selain itu, Dodi Reza juga telah menerapkan program Santri Jadi Dokter serta mendirikan pondok pesantren yang santrinya dikhususkan untuk anak-anak yatim. "Semuanya kita fasilitasi gratis, dan alhamdulillah program ini terus berjalan," ungkapnya.

Berikut sejumlah apresiasi yang diraih Dodi di pengujung 2019. Pada pekan pertama sedikitnya dua penghargaan diraihnya. Yaitu penghargaan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI atas capaiannya dalam mewujudkan pembangunan perkebunan berkelanjutan di Muba. Ini merupakan kali kedua dirinya mendapatkan penghargaan tersebut setelah 2018 lalu.

Kemudian, di hari yang sama pula pada 10 Desember 2019, bertepatan dengan peringatan hari HAM sedunia ke-71, Kabupaten Muba dinobatkan sebagai Pemerintah Kabupaten peduli HAM yang diberikan Kementerian Hukum dan HAM.

"Sebenarnya saya hanya melakukan kewajiban sebagai pemimpin Muba. Saya kerja serius. Saya sungguh bekerja untuk warga Muba. Alhamdulillah, tercapai. Lalu sejumlah lembaga menilai dan memberi apresiasi. Alhamdulillah, saya hanya bekerja dan orang-orang yang menilai," ucapnya.

Beberapa waktu lalu pula, Dodi Reza menuntaskan persoalan listrik di Kecamatan Lalan. Warga di kecamatan ini puluhan tahun belum sepenuhnya menikmati aliran listrik.

Sejak awal Desember, listrik hidup 24 jam nyaris di seluruh desa di Kecamatan Lalan.  "Alhamdulillah, berkat kerja nyata dari seluruh pihak akhirnya Lalan sesuai dengan target Pemkab Muba akhir 2019 bisa terang benderang," ungkapnya.

Diketahui, penghargaan Moeslim Choice Award 2019 kategori Government Award diberikan kepada Dodi Reza atas kepemimpinannya di Pemkab Muba dalam menjalankan roda pemerintahan dan berbagai kebijakan yang diterapkan yang dinilai sangat berpihak dan memprioritaskan kepentingan umat Muslim.

Keberhasilannya dalam memimpin Bumi Serasan Sekate dengan mengedepankan Good Government, yakni unsur transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas, juga menjadi salah satu alasan dirinya terpilih mendapat penghargaan tersebut.

Di bawah pemerintahan Dodi, predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK terhadap laporan keuangan Pemkab Muba diraih selama dua tahun berturut-turut.

Bahkan selama dua tahun berturut-turut juga, Dodi berhasil membawa Pemkab Muba menjadi yang tercepat di Indonesia dalam penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Muba yang juga berhasil memecahkan Rekor MURI.

Ketua Panitia Moeslim Choice Award 2019, Usman Rizal mengatakan award yang diberikan ini diperuntukkan bagi orang-orang yang telah memberikan pengaruh positif pada kemajuan Indonesia dengan program dan inovasi yang telah dijalankan.

"Atas penilaian tim di lapangan yang melihat track record serta kinerja Bupati Muba Dodi Reza, maka dia sangat pantas dan pas meraih award kategori Good Government," bebernya.

Selain Dodi, tokoh dan Kepala Daerah lain di Indonesia yang meraih penghargaan Moeslim Choice Award 2019 adalah Wapres RI 2014-2019 Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Banten Wahidin Halim, Gubernur Sumatera Utara Edi Rahmayadi, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.

Kemudian, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadi Muldjono, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid, tokoh Agama Habib Umar Abdul Aziz, Ustaz Gus Miftah, serta sejumlah tokoh lainnya dan lembaga-lembaga yang telah memberikan kontribusi dan pengaruh positif di Indonesia.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya