Berita

Enggartiasto Lukito/Net

Politik

20 Ribu Ton Beras Dibuang Gara-gara Enggar, Hensat: Kalau Salah Wajib Ditindak

SENIN, 02 DESEMBER 2019 | 14:51 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Mantan Menteri perdagangan, Enggartiasto Lukita kembali menyedot perhatian. Pasalnya kebijakan Enggar kala menjabat dulu yang ngotot untuk melakukan impor beras merugikan negara.

Akibatnya sebanyak 20 ribu ton cadangan beras pemerintah bakal dibuang oleh Perum Bulog. Total nilai beras yang dibuang tersebut mencapai Rp 160 miliar. Beras dibuang lantaran usia penyimpanan yang lebih dari 1 tahun.

Keputusan Enggar memilih impor beras dilakukan saat para petani sedang panen raya. Meski sudah dikritik dan diingatkan oleh banyak pihak, politisi Nasdem ini malah tutup kuping rapat-rapat.

Melihat hal itu, pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio memberikan pandangannya. Menurutnya meski Enggar tidak lagi jadi Menteri tetapi hal itu perlu di evaluasi.

"Makanya mesti ditanyain walaupun dia udah enggak jadi menteri lagi, tapi kan imbasnya jelek buat negara, " ujar pria yang akrab disapa Hensat ini saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Senin (2/12).

Hensat amat menyayangkan ada beras yang dibuang-buang. Founder Lembaga Survei Kedai Kopi ini berharap ada cara lain yang bisa dilakukan. Sebab di tengah masyarakat yang masih kekurangan makanan keputusan membuang beras bukanlah sesuatu yang bijak.

"Harus dicari cara. Masa dibuang sih. Beras sampai busuk gitu sementara banyak juga orang yang enggak bisa makan. Di distribusiin aja lewat badan zakat. Di sortir kelayakannya," saran Hensat.

Dengan peristiwa ini Hensat melihat ada perencanaan yang musti diperbaiki. Bahkan ditegaskan pula kalau memang ada yang salah maka itu wajib ditindak.

"Ya makanya itu kan perencanaannya mesti bener datanya, mesti pas mangkanya kebutuhannya berapa," tegasnya.

"Bilang deh sama menteri perdagangan kalau emang perlu di bantu kedai kopi gitu ya untuk sortir datanya supaya lebih tetap pembagiannya, kasih tau Hendi Satrio," tutupnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya