Berita

Jaya Suprana/Ist

Jaya Suprana

Rukun Agawe Santoso

SABTU, 30 NOVEMBER 2019 | 06:58 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

JAGAT media sosial heboh wawancara Agnez Mo pada acara Build Series. Dalam video yang viral pada 22 November 2019, sang biduanita Indonesia tersohor ditanya soal keberagaman budaya di Indonesia yang kemudian memengaruhi musik yang ia rilis di Amerika Serikat.

Pernyataan

Sang pewawancara bertanya tentang penampilan Agnez Mo yang terkesan tak sama dengan citra orang Indonesia yang ia ketahui.

Agnez Mo menjawab dalam bahasa Inggris yang apabila dialih-bahasakan ke Indonesia kira-kira menjadi sebagai berikut:

"Sebenarnya saya tidak punya darah Indonesia sama sekali. Saya sebenarnya keturunan Jerman, Jepang, China, saya hanya lahir di Indonesia. Dan saya juga seorang Kristen yang mana di Indonesia mayoritasnya adalah Muslim.”

Pernyataan Agnez tersebut memicu respons dari warganet asal Indonesia. Sebagian pro, sebagian kontra. Melalui unggahan dalam akun Instagramnya, Agnez Mo menyampaikan bahwa pernyataan itu bermaksud menunjukkan keberagaman yang ada dalam hidupnya.

Pendapat

Sebagai sesama warga Indonesia beragama Nasrani, keturunan China, pemusik dengan Agnez Mo, semula saya gamang melibatkan diri ke dalam polemik pernyataan Agnez Mo.

Maju kena, mundur kena. Jika tidak mendukung, saya dihujat sebagai penghianat sesama agama, keturunan dan profesi, oleh para simpatisan Agnez Mo.

Jika membela, maka saya akan dikecam sebagai pengkhianat bangsa oleh para antipatisan Agnez Mo.

Namun atas saran aktivis perempuan dan pembela rakyat tertindas, Dr. Nursyahbani Katjasungkana untuk meredakan panasnya heboh, akhirnya saya mencoba tabayyun menelaah permasalahan secara lebih cermat dan seksama.

Kesimpulan

Agnez Mo bukan politikus dengan ambisi jabatan atau kekuasaan namun sekedar seorang biduawati  Indonesia yang sedang berjuang memposisikan diri di panggung mancanegara, maka sebaiknya kita jangan menggunakan lensa politis untuk menilai apalagi menghakimi Agnez Mo.

Secara politis, pernyataan Agnez Mo yang  de facto keturunan China bahwa meski dilahirkan di Indonesia di dalam tubuhnya tidak mengalir darah Indonesia memang rawan memicu tafsir negatif.

Para tokoh Indonesia keturunan China seperti Kwik Kian Gie, Susi Susanti, Christianto Wibisono, Teguh Karya, Arief Budiman dan lain-lainnya tidak pernah menyatakan tidak ada darah Indonesia mengalir di tubuh masing-masing.

Namun setelah menerawang pernyataan Agnez Mo secara lebih jernih tanpa beban prasangka, saya   mengambil kesimpulan bahwa pada hakikatnya Agnez Monica Muljoto tidak berniat buruk sesuai klarifikasi beliau sendiri terhadap pernyataan yang ternyata menghebohkan itu.

Permohonan

Demi tidak memperkeruh suasana yang sudah keruh, dengan penuh kerendahan hati saya memberanikan diri memohon kepada para sesama warga Indonesia yang merasa keberatan apalagi tersinggung oleh pernyataan Agnez Mo berkenan memaafkan sang biduawati Indonesia yang sebenarnya tidak berniat buruk.

Kepada Agnez Mo, juga dengan penuh kerendahan hati saya memohon kerendahan hati beliau berkenan memohon maaf bahwa pernyataannya tanpa sengaja telah melukai sanubari teman-teman sesama warga Indonesia.

Insha Allah, segenap warga Indonesia berkenan kembali mengerahkan enerji lahir-batin masing-masing untuk mendukung pembangunan lahir-batin bangsa, negara dan rakyat Indonesia sebagai perjuangan meraih cita-cita masyarakat adil dan makmur yang bersama hidup di dalam negeri gemah ripah loh jinawi, tata tenteram kerta rahardja selaras makna adiluhur falsafah rukun agawe santoso: kerukunan demi kesejahteraan bersama.

Penulis adalah warga Indonesia mendambakan perdamaian ketimbang permusuhan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya