Berita

Reuni PA 212/Net

Publika

Umat Berkumpul

SELASA, 26 NOVEMBER 2019 | 09:00 WIB

SEBELUM Islam datang memperbaiki keadaan, masyarakat Arab biasa merayakan dua hari raya Nairuz dan Makhrojan. Bergembira dan berpesta massal. Setelah Nabi mensyiarkan agama Islam, maka hari raya diganti oleh Iedul Fitri dan Iedul Adha. Dua hari raya umat.

Shalat Iedul Fitri pertama kali dilakukan pada 2 Hijriyah, setelah kaum muslimin memenangkan pertempuran "Badar", di mana 319 pasukan Muslim mengalahkan 1.000 pasukan kafir Quraisy di bulan Ramadhan.

Menunjukkan kebahagiaan dan kekuatan maka Rosulullah SAW meminta seluruh Muslim laki dan perempuan di Madinah untuk keluar menuju lapang (manakhah) untuk menunaikan shalat sunnat Ied. Masjid Nabawi yang berpahala besar shalat di dalamnya, tidak digunakan.


Lapang lah tempat berkumpul ibadah umat. Hingga kini Iedul Fitri dan Iedul Adha disunnahkan dilaksanakan di lapangan atau di luar Masjid.

"Show of force" adalah bagian ibadah. Mobilisasi umat itu menjadi bagian penting dari syiar agama. Wanita haidh oleh Rosulullah SAW pun diperintahkan untuk ikut "turun" ke lapangan bergabung dalam jamaah, meski untuk itu ia tak perlu melaksanakan sholat.

Hal ini menunjukkan pentingnya kebersamaan dan persaudaraan. Solidaritas dan soliditas. Kondisi letih setelah perang Badar tidak menghalangi semangat berkumpul dan unjuk kekuatan umat. Saking letih Rosul berkhutbah bersandar pada Bilal.

Tiga hal pelajaran yang diambil yaitu pertama, kegembiraan hari raya harus diawali dengan ibadah. Shalat adalah komunikasi dengan Allah demi kebahagiaan dan kekuatan.

Kedua, umat harus "keluar" berkumpul di ruang terbuka menunjukkan kebesarannya. "Show of force" dalam rangka ridlo Allah.

Ketiga, berkumpul berjamaah berdimensi perjuangan. Jihad adalah napas "Badar" untuk kemudian "Uhud", "Khandaq". dan seterusnya. Berkelanjutan.

Kini umat Islam Indonesia akan berkumpul kembali di peristiwa 212. Bereuni di lapang Monas. Dari berbagai tempat umat akan "keluar" atas panggilan iman.

Tanpa menyamakan dengan shalat Ied, akan tetapi mesti menarik pelajaran dari peristiwa Ied badal ghazwah Badr.

Sebutan "Mujahid 212" tepat untuk memaknai dimensi berkumpul umat. Tak terpengaruh oleh hambatan apapun. Pengorbanan melekat dengan keseharian perjuangan umat Islam.

Reuni 212 adalah unjuk kebersamaan dalam menggalang kekuatan.

Saatnya umat gembira berduyun duyun berangkat ke lapang solidaritas Monas. Bersilaturahmi walau tak saling mengenal. Tak perlu komando figur yang utama adalah panggilan iman dan jihad.

Ayo datanglah walau kehadiran diri kita mungkin tak berpanggung. Tapi satu umat berguna untuk menambah kekuatan.

Cukup hadir ikuti agenda. Itu bernilai asal niat mencari ridlo Allah. Keluarlah dari rumah masing masing untuk beribadah dan berjuang.

Biarlah Allah yang memberi kemenangan. Kita hanya melangkah di jalan ikhtiar. Kedzaliman mesti dilawan dengan segala upaya.

Mereka manusia kita juga manusia. Mereka berlindung kepada kekuasaan dan kekayaan, kita berlindung kepada Allah. Jaringan kuat kedzaliman hanyalah sarang laba laba. Seperti yang kuat dan hebat akan tetapi sebenarnya lemah.

"Wa inna awhanal buyuuti labaitul ankabuut"--Dan sesungguhnya selemah-lemahnya rumah adalah (jaringan) sarang laba-laba. QS Al Ankabuut 41.

Selamat bergerak menuju reuni, silaturahmi, dan konsolidasi. Jangan banyak alasan apalagi memaki atau mengejek berkumpulnya umat.

Jadilah komunitas hamba Allah dan pengikut Muhammad, bukan pengikut Abu Lahab atau Abu Jahal. Apalagi Abu Janda.

Nashrun minallah. Allahu Akbar.

Rizal Fadillah

Pemerhati Politik dan Keagamaan

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya