Berita

Unjuk rasa menyerukan kebebasan pers di Mesir/Al Jazeera

Dunia

Polisi Gerebek Kantor Media Dan Tangkap Tiga Wartawan Media Independen Di Kairo

SENIN, 25 NOVEMBER 2019 | 06:49 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pasukan keamanan Mesir menangkap tiga wartawan setelah menggerebek sebuah kantor media independen di Kairo akhir pekan ini.

Hal itu disampaikan oleh pihak media independen tersebut, yakni Mada Masr melalui keterangannya di Twitter.

"Pasukan keamanan berpakaian preman telah menyerbu kantor Mada Masr di Kairo. Staf saat ini ditahan di dalam, dan telepon mereka telah dimatikan," begitu bunyi keterangan tersebut.

Ketiga wartawan yang ditangkap itu adalah Rana Mamdouh, Mohamed Hamama, dan Lina Attalah. Mereka ditangkap dan dibawa ke kantor polisi Dokki di Kairo. Namun beberapa jam kemudian, mereka dibebaskan.

Insiden tidak menyenangkan juga terjadi sebelumnya di mana seorang editor senior di media tersebut, yakni Shady Zalat, ditangkap di rumahnya pada Sabtu (23/11). Bukan hanya itu, pengacaranya, Mahmoud Osman juga dicegah oleh pasukan keamanan untuk memasuki kantor.

Kejadian itu mengundang keprihatinan dari Komite untuk Melindungi Jurnalis (CPJ). Dalam sebuah pernyataan, CPJ mengecam kejadian itu serta menyerukan pemerintah Mesir untuk mengakhiri "kampanye pembalasan" mereka terhadap Mada Masr.

"Mada tidak menunjukkan apa-apa selain keberanian dalam melaporkan berita terhadap segala rintangan dan dalam menghadapi penindasan brutal," kata Koordinator Program Timur Tengah dan Afrika Utara CPJ, Sherif Mansour, seperti dimuat Al Jazeera.

Mada Masr diketahui menerbitkan penyelidikan tentang masalah korupsi dan keamanan dalam bahasa Arab dan Inggris. Media tersebut menerbitkan artikel eksplosif pekan lalu menuduh bahwa putra Presiden Abdel Fattah el-Sisi Mahmoud telah dipindahkan ke Moskow untuk menempati posisi diplomatik.

Penugasannya kembali dari sebuah pos intelijen senior datang setelah dia dikritik secara internal di dalam tubuh lembaga keamanan Mesir.

Artikel itu, yang mengutip keterangan pejabat Emirat dan Mesir yang tidak disebutkan namanya, memberikan perincian tentang badan-badan keamanan negara itu.

Mada Masr sendiri juga adalah salah satu dari ratusan situs web yang diblokir oleh otoritas Mesir dalam beberapa tahun terakhir dan hanya dapat diakses di dalam negeri melalui aplikasi jaringan pribadi virtual (VPN).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya