Berita

Unjuk rasa di Paris, Perancis/Net

Dunia

Tolak Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Puluhan Ribu Orang Turun Ke Jalan

MINGGU, 24 NOVEMBER 2019 | 08:28 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Puluhan ribu orang, kebanyakan dari mereka adalah perempuan, turun ke jalan-jalan Paris dan sejumlah kota lainnya di Perancis, seperti Lyon, Strasbourg, Bordeaux dan Lille akhir pekan ini. Mereka dengan lantang mengumandangkan suara protes yang sama, yakni menentang kekerasan dalam rumah tangga.

Aksi itu dilakukan setelah muncul laporan tidak resmi yang menyebut bahwa lebih dari 130 wanita diyakini telah dibunuh oleh pasangan atau mantan pasangan mereka di Perancis sepanjang tahun ini.

Polisi menyebut bahwa ada sekitar 35 ribu orang turun ke jalan dalam aksi di Paris. Namun asosiasi #NousToutes, yang mengorganisir protes, memperkirakan bahwa jumlah itu jauh lebih tinggi yakni mencapai 100 ribu orang di Paris dan 150 ribu orang di seluruh Perancis.

Aksi itu digelar dua hari sebelum pemerintah Perancis secara resmi mempublikasikan hasil penyelidikan soal kekerasan dalam rumah tangga sepanjang tahun ini.

Di Paris sendiri, sebagian besar aktivis perempuan meneriakkan slogan anti kekerasan dan memegang plakat ungu bertuliskan nama-nama korban dan slogan mendukung perempuan.

Warna ungu digunakan karena dianggap sebagai warna simbolis yang digunakan oleh gerakan hak-hak perempuan.

Pasca aksi usai, Presiden Perancis Emmanuel Macron menyatakan solidaritasnya pada pengunjuk rasa.

"Saya memberikan dukungan kepada setiap wanita yang mengalami kekerasan berbasis gender atau seksual. Andalkan saya untuk melanjutkan mobilisasi pemerintah dan seluruh bangsa dalam tujuan besar ini," kata Macron di Twitter.

Menteri Kehakiman dan Dalam Negeri serta Menteri Negara untuk Kesetaraan Gender Perancis sebelumnya mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa pemerintah akan mengumumkan serangkaian langkah-langkah baru yang bertujuan melindungi perempuan pekan depan.

"Kita bisa dan kita harus melakukan yang lebih baik," tulis mereka seperti dimuat Reuters.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya