Berita

Presiden RI, Joko Widodo/Net

Publika

Penjilat Politik

SELASA, 19 NOVEMBER 2019 | 08:46 WIB

PADA periode kedua ini, orang di lingkaran presiden "berterima kasih" dan berlomba lomba melakukan jilatan politik. Asumsinya bahwa Presiden bisa dua periode berarti hebat, bahkan spiritualis bisa saja menganggap "sakti mandraguna".

Tentu tidak bagi lawan atau pengkritiknya. Dikatakan penjilat jika dukungan atau bantuan atau sikap terhadap Presiden berlebihan. Di luar kewajaran.

Semua tahu tentang putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Anak muda pengusaha, tidak memiliki pengalaman politik. Kini "didorong" untuk maju dalam kompetisi Pilwalkot Solo. Didukung oleh banyak partai.


Yang mengejutkan adalah dukungan Gerindra, dan konon PKS, yang biasanya mencalonkan sendiri pasangannya. Orang bertanya ada keanehan dalam dukungan "rame-rame" kepada sang putra Presiden ini.

Berhubungan kah dengan masuknya Gerindra dalam "Koalisi" Jokowi? Lebih menukik dari ikutnya "duo Prabowo" di Pemerintahan Jokowi?

Dalam politik memang serbabisa. Tetapi di luar kewajaran bila partai yang biasa berlawanan, tiba tiba "all out" mendukung begini. Menjilatkah?

Yang lebih mengenaskan adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mengusulkan agar varietas anggur yang ditemukan diberi nama "Jan Ethes SP1", mengambil nama dari cucu Jokowi atau putra Gibran.

Alasannya lucu, lincah, dan lainlah. Anggur kok lucu dan lincah.

Ini kentara sekali jilatan politiknya. Berlomba mendekat kepada Jokowi.

Kita jadi teringat tukang sihir Firaun ketika meminta upah jika menang melawan Musa. Upah tertinggi adalah "dekat" dengan Raja.

Jawaban Firaun "na'am wa innakum idzan laminal muqorrabiin" (benar, sesungguhnya kalian akan menjadi "orang dekat" ku)--QS Asyu'araa 42.

Dekat dengan Raja bisa dapat fasilitas dan banyak prioritas.

Inilah bahaya berlama lama jadi Raja ataupun Presiden. Satu, dua, tiga periode atau seumur hidup. Kultus akan terbentuk.

Firaun sudah sampai tahap Tuhan. Haman (Panglima), Bal'am (Agamawan), dan Qorun (Pengusaha) merasa nyaman berada di dekat Firaun. Mereka menjadi elite yang senantiasa membentengi dan menjilati.

Firaun kuat, mereka merajalela. Ketika Firaun hancur semua ikut hancur. Demikian risiko berada dalam suatu "maqom" rezim.

Nah, kembali kepada para penjilat kekuasaan, sebaiknya menimbang dahulu perasaan masyarakat atau rakyat. Jangan sekadar memikirkan karir dan uang.

Dulu Iwan Fals pernah membuat lirik lagu:
"... Jadi penjilat yang paling tepat. Karirmu cepat uang tentu dapat. Jadilah Durna jangan jadi Bisma. Sebab seorang Durna punya lidah sejuta...".

Perumpamaan dalam Al Quran adalah hewan anjing yang mengeluarkan air liur dan menjulurkan lidah. Penuh hasrat meski dengan menjilat.

Rosul menyebut pencari muka sebagai "dzal wajhain" pemilik dua wajah. Dan itu adalah seburuk-buruk manusia, "inna min syarrin naas".

Penjilat politik merupakan makhluk yang hina dina dan tak punya marwah.

M Rizal Fadillah
Pemerhati Politik

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya