Berita

Petugas membawa kotak suara pasca pemungutan suara usai/BBC

Dunia

Di Tengah Insiden Kekerasan, Warga Sri Lanka Antusias Pilih Presiden Baru

MINGGU, 17 NOVEMBER 2019 | 06:48 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Warga Sri Lanka memilih presiden baru mereka pada akhir pekan ini (Sabtu, 16/11). Pemilihan umum digelar selang tujuh bulan setelah serangan teror Minggu Paskah yang merenggut lebih dari 250 nyawa.

Sebanyak 35 kandidat bersaing untuk mengantongi tiket menjadi orang nomor satu di Sri Lanka dalam pemilu yang digelar untuk ketiga kalinya sejak berakhirnya perang saudara selama puluhan tahun di negara itu pada tahun 2009 lalu.

Presiden yang menjabat saat ini, Maithripala Sirisena tidak ikut dalam pemilihan kali ini setelah kebanjira kritik pasca serangan bom Minggu Paskah. Pemerintahannya dianggap "kecolongan" karena mengabaikan peringatan intelijen soal rencana serangan tersebut.

Menteri Pertahanan Sri Lanka mengungkapkan bahwa peringatan intelijen telah disampaikan oleh India dari awal bulan tentang serangan itu. Namun perigatan itu tidak disampaikan dengan baik oleh pihak berwenang. Akibatnya, serangan pun terjadi dan menewaskan 253 orang. Serangan tersebut membuat geram warga Sri Lanka.

Bukan hanya itu, sesaat sebelum pemilu digelar pun terjadi insiden penyerangan dan kekerasan.

Tepat sebelum pemungutan suara berlangsung, sejumlah orang bersenjata dilaporkan melepaskan tembakan ke konvoi bus yang membawa pemilih Muslim di barat laut negara itu. Para pelaku membangun penghalang sementara dari ban yang terbakar, sebelum menembaki bus dan melempari mereka dengan batu.

Dikabarkan BBC, polisi mengatakan tidak ada korban, tetapi dua wanita terluka oleh batu-batu itu.

Sementara itu di semenanjung Jaffna utara, polisi mengatakan 10 pria ditangkap karena berusaha membuat masalah.

Meski demikian, jumlah pemilih dilaporkan tinggi. Ketua pemilihan Mahinda Deshapriya mengatakan, partisipasi pemilih dalam pemilu tersebut lebih dari 80 persen.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya