Berita

Ilustrasi pengukuran gempa/Net

Nusantara

Alasan BMKG Tidak Lagi Pakai Satuan Skala Richter Sejak 2008

JUMAT, 15 NOVEMBER 2019 | 16:02 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sudah 11 tahun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tidak menggunakan satuan Skala Richter (SR) dan menggantinya dengan Magnitudo (M). Namun masih banyak pihak masih salah dalam menggunakan satuan tersebut.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami (KBMG) BMKG, Daryono menjelaskan bahwa BMKG sudah tidak lagi memakai satuan SR untuk menghitung kekuatan gempa sejak 2008.

Dia menguraikan bahwa ada dua cara atau alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar gempa bumi yang terjadi, yaitu magnitudo dan intensitas.


Magnitudo mempresentasikan kekuatan gempa dari sumbernya akibat displacement atau perpindahan yang terjadi pada suatu luasan.

"Semakin luas dan semakin besar displacement-nya, maka semakin besar pula magnitudonya," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (15/11).

Sementara intensitas, menurutnya, mempresentasikan dampak gempa yang berupa derajat yang dirasakan oleh manusia atau derajat kerusakan akibat gempa bumi.

Sedangkan SR sendiri adalah satuan yang digunakan sebagai apresiasi terhadap penemu tipe magnitudo lokal (ML), yaitu Charles Richter. ML digunakan untuk mengukur kekuatan gempa-gempa yang terjadi di California dengan instrumen tertentu, yaitu Wood Anderson Seismograph.

Namun alat ini hanya dapat digunakan untuk gempa jarak dekat dengan sensor gempa kurang dari 100 km.

"Kemudian ML digunakan untuk daerah lainnya dengan instrumen yang berbeda seperti sensor broadband dengan mengadopsi fungsi instrumen respons dari sensor Wood Anderson. Sehingga kita bisa mengukur magnitudo ML untuk semua lokasi dan satuannya adalah SR," tambahnya.

Seiring berjalannya waktu, tipe magnitudo gempa yang baru ditemukan, seperti mb, mB, Mw, Ms, dan lain sebagainya. Semuanya adalah tipe gempa yang berbeda, yang bisa dihitung dari tekanan hingga gelombang.

"Sehingga tipe magnitudo selain ML sudah tidak tepat lagi menggunakan satuan SR. Namun saat ini sistem processing gempa bumi sudah menyediakan berbagai tipe magnitudo tersebut," jelas Daryono.

Oleh karena itu, dalam penyebutan kekuatan gempa bumi, sekarang BMKG hanya menggunakan satuan M. Penulisannya adalah M 7,1 atau M= 7,1 untuk menggambarkan gempa berkekuatan magnitudo 7,1.

“Penggunaan tanda koma (,) sendiri dikhususkan untuk standar penulisan di Indonesia, sedangkan titik (.) untuk standard luar negeri,” pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya