Berita

Foto: Net

Publika

Pertolongan Allah

SABTU, 09 NOVEMBER 2019 | 22:08 WIB

TIDAK semua perjuangan berhasil karena usaha dan keuletan sendiri. Ketidakberdayaan pun bisa menjadi sebab keberhasilan dan kemenangan. Kelahiran Nabi Muhammad SAW memberi pelajaran akan hal ini. Lawan yang digdaya dan adidaya hancur berkat pertolongan Allah.

Kelahiran (maulid) Nabi tahun masehi adalah 571 M sedangkan kalender Islam belum mengenal angka tahun. Saat itu yang dikenal adalah tahun "peristiwa" seperti tahun kesedihan ('amul huzun), yaitu saat-saat Nabi bersedih karena meninggal pamannya Abi Thalib dan istrinya Khadijah. Lalu lahir Nabi disebut tahun gajah ('amul fiil) karena adanya agenda tentara gajah yang akan menghancurkan Ka'bah.

Pasukan gajah di bawah Panglima Abrahah dari Yaman sudah siap bergerak dari pusat konsentrasi di Wadi Muhasir (batas antara Mina dan Mudzdalifah) menuju pusat Makkah di mana Ka'bah berada. Masyarakat Quraisy yang berada di Makkah tidak berdaya dan tidak mampu untuk melawan. Pasrah pada rencana pasukan gajah Abrahah.


Kaum Quraisy yang dipimpin oleh Abdul Mutholib hanya bisa tawakkal pada Allah pemilik dan pemelihara Ka'bah. Sama sekali tidak ada persiapan perlawanan karena memang tidak berdaya.

Saat kritis di momen penghancuran itu, Allah turunkan pasukan burung yang membawa "kerikil". Dijatuhkan di kerumunan pasukan gajah. Bagai senjata kuman, kerikil itu memakan sedikit-sedikit tentara Abrahah beserta gajahnya. Habis tak ada yang hidup, termasuk Abrahah sendiri. Digambarkan seperti "daun yang yang dimakan ulat" (ka ashfin ma'kul). Pertolongan Allah datang. Kaum dzalim tak sukses misi dan rencananya (kaida hum fie tadliil).

Abrahah adalah Gubernur dari kekaisaran Ethopia yang kristiani. Ia ingin menghancurkan faham dan simbol "keagamaan" saingannya. Ka'bah ternyata lebih banyak dikunjungi manusia untuk "beribadah" ketimbang "gereja" nya. Lalu iri dengki dan dendam membawa nafsu untuk menghancurkan pusat kunjungan ibadah tersebut. Tapi itulah ternyata misi jahat dengan pasukan kuat yang dibarengi kesombongan itu ujungnya dihancurkan Allah.

Nah umat yang berjuang keras menegakkan kebenaran tak boleh putus asa atas keadaan yang menimpanya. Jika lawan kezaliman jauh lebih hebat baik jumlah pasukan, jaringan, dana, ataupun intelijennya. Jangan lupa Allahlah yang jauh lebih hebat dan kuat itu. Sejarah telah memberi pelajaran akan makna sabar, tawakal, dan ruhul jihad.

Memperingati Maulid Nabi bukan hanya bicara soal kronologi. Tetapi mendorong makna misi dari sejarah Nabi. Misi perjuangan membela dan menegakkan agama yang suci. Kezaliman di mana dan kapanpun harus dilawan dan dibasmi. Demi kemuliaan diri dan ridho Ilahi.
Allah lah yang Maha Penolong.

M Rizal Fadillah
Pemerhati Politik dan Keagamaan

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

UPDATE

Rais Syuriyah PBNU: Ada Indikasi Penetrasi Zionis

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49

Prabowo: Saya Tidak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Semua Bekerja Keras

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42

Mohammad Nuh Jabat Katib Aam PBNU Kubu Sultan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19

Konstitusionalitas Perpol Nomor 10 Tahun 2025

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18

Pemeriksaan Kargo Diperkuat dalam Pemberantasan Narkoba

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11

Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Sumatera Tembus 1.006 Jiwa

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53

Aktivis 98 Bagikan Paket Bantuan Tali Kasih Natal untuk Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52

Kader Pemuda Katolik Bali Cetuskan Teori PARADIXIA Tata Kelola AI Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39

Ketika Jabatan Menjadi Instrumen Pengembalian Modal

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35

Tokoh Muda Dukung Prabowo Kejar Lompatan Gizi dan Pendidikan Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29

Selengkapnya