Berita

Foto:Net

Jaya Suprana

Filsafat Spanyol

SABTU, 09 NOVEMBER 2019 | 21:28 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

APA yang disebut sebagai seni rupa lebih kasat indera maka terkesan lebih nyata alias konkret ketimbang apa yang disebut sebagai filsafat yang memang apa boleh buat terkesan lebih maya alias abstrak. Maka kebudayaan Spanyol terutama oleh masyarakat tidak berbahasa Spanyol dianggap sebagai lebih banyak memiliki pelukis seperti El Greco, Zubaran, Velazques, Goya, Dali, Piccaso ketimbang pemikir. Alhasil timbul anggapan bahwa tidak ada apa yang layak disebut sebagai Filsafat Spanyol.

Ortega Y Gasset

Anggapan tidak ada Filsafat Spanyol merupakan fatamorgana kebudayaan, sebab pada kenyataan sangat ada apa yang layak disebut sebagai Filsafat Spanyol dengan para mahapemikir beserta pemikiran setara pemikiran para mahapemikir bangsa manapun juga di planet bumi ini. Pada hakikatnya mahasastrawan Spanyol paling tersohor di planet bumi ini, Miguel de Cervantes juga merupakan seorang pemikir dengan pemikiran dahsyat tak lekang dimakan zaman.

Kisah Don Quijote merupakan mahakarya kritik sosio-politis abad XVI yang sukmanya dilanjutkan pada abad XX oleh George Orwell pada ”Animal Farm”. Pemikiran kritis Cervantes terejawantah pada sosok Don Quijote juga menjadi inspirasi utama pemikiran mahapemikir Spanyol terkemuka abad XX Ortega Y Gasset di dalam mahakarya perdananya berjudul “Las Meditationes Del Quijote”.

Pada abad XVI sang mahapemikir Spanyol, Gomez Pereira sebenarnya sudah memunculkan mashab cogito ergo sum mendahului Descrates. Menyusul filosof Jesuit, Baltasar Gracian yang di dalam Criticon asyik membenturkan kerumitan pemikiran rasional dengan kenaifan naluri primordial menghadirkan nuansa bingungologi ke arah pesimistis yang kemudian menyelinap masuk ke pemikiran Schopenhauer dan Nietzche. Sementara Julian Marias Aquilera sebagai penerus pemikiran Ortega Y Gasset mengukir namanya dalam sejarah sebagai penyusun mahakarya monumental Historia de la Filosofía setara History of Western Philosophy mahakarya Bertrand Russel.

Miguel De Unamuno

Saya pribadi tertarik pada senior Ortega y Gasset, yaitu Miguel de Unamuno yang bagi saya memiliki beberapa kemiripan zat pemikiran dengan Soren Kierkegaard dan Bertrand Russel, khususnya dalam kekritisan pemikiran terhadap pemikiran diri sendiri. Filsafat tentang filsafat. Bahkan terasa ada sukma falsafah Ojo Dumeh di dalam pemikiran Unamuno yang tidak membiarkan diri terperangkap ke dalam arogansi yang disebut sebagai sistem, apalagi sistem ilmu filsafat.

Bagi Unamuno, seolah pemikiran akan beku bahkan binasa apabila dikurung di dalam kurungan sistemisasi menara gading akademis. Maka Unamuno membiarkan pemikiran dirinya sendiri secara tidak sistematis bebas bahkan liar berkeliaran ke sana ke mari sehingga kerap berbenturan dengan pemikiran diri sendiri. Pada hakikatnya Miguel de Unamuno seperti Kierkegaard dan Russel secara kelirumologis menyadari bahwa dirinya sebagai manusia mustahil sempurna namun energi naluri peradaban memaksa dirinya untuk senantiasa mawas diri demi koreksi diri demi niscaya mendekatkan diri ke kesempurnaan meski sadar bahwa mustahil mencapai kesempurnaan yang benar-benar sempurna.

Satu di antara kalimat mutiara abadi yang diwariskan Miguel de Unamuno adalah “Menyedihkan tidak dicintai namun lebih menyedihkan tidak bisa mencintai".

Penulis adalah pembelajar apa yang disebut sebagai pemikiran

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya