Berita

Ayam broiler organik/Ist

Publika

Bronik

SELASA, 29 OKTOBER 2019 | 23:34 WIB | OLEH: JOKO INTARTO

GERAKAN menghadirkan bahan pangan sehat makin giat di lingkungan Muhammadiyah. Setelah pertanian organik, Majelis Pemberdayaan Masyarakat mulai menggarap ayam potong organik.

Program yang disebut bronik atau broiler organik itu dimulai di Klaten, Jawa Tengah. Memang masih skala kecil. Hanya 100 ekor per kandang. Tujuannya sebagai demplot, sekolah untuk para peternak di sekitarnya.

Setelah berjalan hampir sebulan, ayam di demplot siap dipanen. Rencananya akan dilakukan tanggal 5 November mendatang. Saat berat ayam mencapai kurang lebih 1,4 Kg.

Bronik atau broiler organik adalah ayam broiler yang dipelihara secara organik. Tanpa vaksin dan obat-obatan kimia.

Untuk menjaga kesehatan, peternak menggunakan jamu herbal yang disebut RKJ atau ramuan kesehatan jantung. Ramuan dibuat dari bahan-bahan alami seperti madu, jahe, air buah lemon, cuka apel.

Khasiat RKJ ternyata cespleng. Dalam demplot, 100 ayam broiler yang dipelihara tidak ada yang mati satu pun. Zero mortalitas.

Bronik ternyata juga memiliki keunggulan pada kualitas daging. Teksturnya seperti daging ayam kampung. Keset. Tidak berair. Tapi tetap empuk.

Dari demplot, bronik akan dikembangkan ke skala komersial. Tahap pertama, MPM melatih 5 kelompok peternak di 5 kecamatan. Setiap kelompok ber anggota kan 10 orang.

Masing-masing kelompok akan memelihara 1.000 ekor. Berarti total ayam Yang dibudidayakan berjumlah 5.000 ekor. Waktu budidaya akan diatur agar bisa mencapai siklus panen setiap hari tanpa putus.

Pola panen tanpa putus itu sangat penting agar bisa menyuplai daging ayam segar kepada konsumen setiap harinya.

Biaya pengembangan budidaya bronik skala komersial ini mencapai Rp 470 juta. Dana berasal dari sumbangan para muzaki melalui Lazismu. Untuk menyalurkan dana tersebut, Lazismu menggandeng Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM) sebagai lembaga mikro syariah.

Penulis adalah praktisi media dan web-seminar (webinar). Pernah mengelola TV Muhammadiyah dan Lazismu.


Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya