Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Ribuan Titik Panas Kembali Muncul, BMKG Imbau Warga Waspada Kabut Asap

RABU, 16 OKTOBER 2019 | 06:37 WIB | LAPORAN: AZAIRUS ADLU

Titik panas atau hot spot kembali bermunculan di wilayah terdampak bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kabut asap diperkirakan akan kembali muncul menyelimuti kota-kota yang berdekatan dengan lokasi bencana.

Oleh karena itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai sebaran asap akibat dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), khususnya di beberapa wilayah Sumatra dan Kalimantan.

Berdasarkan pantauan satelit Modis (Terra Aqua), Suomi NPP, dan NOAA-20 selama sepekan terakhir (8 Oktober 2019–14 Oktober 2019), sejak tanggal 9 Oktober 2019 BMKG mendeteksi adanya peningkatan jumlah titik panas di beberapa wilayah Indonesia yang saat ini tercatat sebesar 1.547 titik.

“Titik panas tersebut khususnya muncul di wilayah Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, Jambi dan Kalimantan Timur, sedangkan jumlah titik panas di Riau, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat cenderung menurun,” kata Deputi Metereologi BMKG Mulyono Rahardi Prabowo, dalam siaran persnya, Rabu (16/10).

Mulyono menjelaskan, berdasarkan pantauan citra Himawari-8 dan potensi angin bergerak ke arah Barat Daya, menurut Mulyono, sebaran asap dari jumlah titik hotspot ini cenderung meluas di Sumatra Selatan, Bengkulu, Jambi, Riau, Sumatra Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Deputi Bidang Metereologi BMKG itu menambahkan, meski di beberapa wilayah Sumatra dan kalimantan sudah mulai turun hujan ringan–sedang, namun masyarakat masih harus mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Ia menjelaskan, BMKG bersama dengan TNI, BPPT dan BNPB sedang meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di daerah terjadinya karhutla dengan teknologi modifikasi cuaca yang dilaksanakan di Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

Polri Gandeng INASSOC Sosialisasikan Aturan Penggunaan Airsoft Gun

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:34

Wamenkop Ferry Juliantono Ingin Gapoktan Naik Kelas

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:33

Kontrol Sipil ke Militer Harus Objektif, Jangan Pragmatis

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:23

Warga Jakarta Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:12

Hasto Siap Sampaikan Eksepsi Pekan Depan

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:51

Sidang Perdana Duterte di ICC, Momen Bersejarah bagi Keadilan Internasional

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:30

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:23

Anggaran Makan Bergizi Gratis Naik dari Rp71 Triliun Jadi Rp171 Triliun

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:17

Pengamat: Bagaimana Mungkin Seorang Teddy Dilantik jadi Seskab?

Jumat, 14 Maret 2025 | 13:59

Korsleting Baterai Jadi Penyebab Kebakaran Air Busan

Jumat, 14 Maret 2025 | 13:54

Selengkapnya