Berita

Koran tertua di Malaysia akhirnya tutup usia/Net

Dunia

Berhenti Terbit Setelah 80 Tahun, Begini Sikap Eks Karyawan "Utusan Melayu"

SELASA, 15 OKTOBER 2019 | 14:53 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Krisis yang melanda media cetak di dunia juga dialami Malaysia. Tak tanggung-tanggung, Utusan Melayu, koran tertua di negeri Jiran itu akhirnya gulung tikar setelah 80 tahun menghiasi bisnis media cetak.

Akibatnya ada sekitar 800 karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Itupun masih ada 800 orang lagi yang belum jelas statusnya.

Total ada 1.600 karyawan yang terkena dampak dari berhentinya koran Utusan Malaysia. Atau jika ditotal dengan anggota keluarga para karyawan, jumlahnya bisa mencapai 6.400 orang.


Para karyawan pun mengaku tidak ingin mempersoalkan soal penutupan koran penuh sejarah ini. Namun, mereka menyebut kalau penutupan Utusan Melayu merupakan kegagalan pemilik baru perusahaan dalam memperbaiki keadaan.

Melalui keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (15/10), beberapa perwakilan karyawan pun menyatakan sikap mereka atas berhentinya aktivitas tempat kerja mereka. Mereka menilai pengambilalihan kepemilikan hanya sekadar untuk menyelamatkan lisensi Utusan Malaysia serta Kosmo lengkap dengan edisi akhir pekan yang memang punya nilai ekonomi.

Perwakilan eks karyawan ini di antaranya Tan Sri Khalid Yunus, Tan Sri Suleiman Mohamed, Tan Sri Johan Jaaffar, Encik Azim Aras, Datuk Rosnah Majid, dan Puan Roseminah Ahmad pun menyatakan sikap mereka.

Berikut pernyataan sikap eks karyawan Utusan Malaysia:
 
1. Kami menggesa Kementerian Sumber Manusia meneliti sama ada tindakan syarikat berbuat demikian mengikut lunas-lunas peruntukan Akta Pekerjaan (Employment Act) atau sebarang akta berkaitan yang sedia ada. Kami khuatir ia akan menjadi precedent bagi syarikat lain mencari jalan mudah bagi menyelesaikan masalah mereka. Tindakan pemberhentian operasi perniagaan syarikat cara ini akan menyelamatkan puluhan juta ringgit bagi pemilik baharu yang tidak perlu melalui proses VSS atau MSS (Mutual/Mandatory Separation Scheme).
 
2. Kami juga menggesa agar syarikat mengambil kira kebajikan petugas yang diberhentikan. Mereka tidak hanya perlu dibayar gaji tertunggak selama ini, serta gaji sehingga tarikh akhir bekerja pada 31 Oktober 2019, tetapi menimbangkan pampasan lain yang difikirkan perlu. Kami juga mahukan syarikat melunaskan semua bayaran tertunggak bagi mereka yang mengambil VSS sebelum ini. 
 
3. Kami juga meminta agar dipertimbangkan sebarang faedah perkhidmatan yang munasabah seperti tuntutan perjalanan dan perubatan termasuk bayaran ganjaran graduiti yang tidak dibayar sejak setahun lalu. 
 
4. Kami meminta syarikat Pelikuidasi Interim yang dilantik, UHY Advisory (KL) Sdn Bhd bertindak telus dengan membenarkan peguam bagi pihak petugas yang diwakili oleh Kesatuan Kebangsaan Wartawan Semenanjung Malaysia (NUJ) cawangan Utusan Melayu dan Kesatuan Kebangsaan Pekerja-Pekerja Akhbar (KKPA) cawangan Utusan Melayu memantau penjualan aset untuk tujuan membayar hutang. Ini bagi mengelakkan sebarang penyelewengan berlaku.
 
5. Kami meminta agar syarikat baharu yang mengambil alih lesen penerbitan akhbar milik Utusan Melayu mengutamakan mantan wartawan Utusan sekiranya mahu memulakan penerbitan baharu. 
 
Dengan ini, kami meminta semua petugas syarikat yang terjejas dengan pemberhentian ini agar bersabar dalam menghadapi cabaran getir ini. Kami mendoakan mereka dirahmati Allah dan diberikan hidayah serta petunjuk pada waktu yang sukar ini. Sekian, terimakasih.


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya