Berita

Jaya Suprana

Jaya Suprana

Hentikan Fitnahisasi

JUMAT, 27 SEPTEMBER 2019 | 06:31 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

KANTOR Berita RMOL memberitakan tentang beredarnya tulisan seorang warga dari luar Banyuwangi berisi tudingan "Arabisasi" terhadap gagasan halal tourism yang dicetuskan Pemkab Banyuwangi.

Hindu

Umat Hindu menilai tulisan berjudul "Di Tanah Hindu Itu, Arabisasi Dipaksakan Tumbuh" tersebut menzalimi seluruh masyarakat Banyuwangi. Sekretaris Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Banyuwangi, I Komang Sudira menegaskan, penyebaran tudingan arabisasi merupakan kezaliman keji terhadap masyarakat Banyuwangi.

Tidak ada umat di Banyuwangi yang berpikiran seperti yang dimaksud oleh tulisan tersebut. Umat Hindu Banyuwangi selama ini hidup penuh toleransi dengan umat beragama lainnya. Tidak ada intimidasi, tidak ada pengekangan, bahkan jajaran pimpinan Pemkab Banyuwangi kerap datang ke acara-acara keagamaan yang diselenggarakan umat Hindu.

"Tulisan itu dibangun untuk kepentingan pribadi, entah siapa yang menyuruh, di umat Hindu tidak ada semacam itu. Itu sudah menzalimi masyarakat Banyuwangi. Kami percaya dengan hukum karmapala. Saya harap tidak perlu khawatir, kalau berlaku jahat ingin merusak kerukunan Banyuwangi, maka mereka akan menerima akibatnya," ujarnya dalam pertemuan bersama para tokoh lintas agama dan budayawan di Rumah Adat Osing, Pendopo Banyuwangi.

Menurut Komang, pihak yang menulis dengan tudingan “Arabisasi” itu pasti tidak memahami Banyuwangi yang justru malah merayakan perbedaan dengan berbagai atraksi seni-budaya khas kearifan lokal berbagai suku yang hidup di kabupaten tersebut, mulai Suku Osing, Suku Bugis, Suku Madura, Suku Jawa, keturunan Arab, India dan China.
 
Bhineka Tunggal Ika

Sebagai cantrik Gus Dur yang berupaya menghayati makna pluralisme terkandung di dalam Bhineka Tunggal Ika, saya sangat menghormati sikap umat Hindu di Banyuwangi melawan fitnah beraroma SARA rawan memecah-belah bangsa!

Fitnah Arabisasi sama keji dengan fitnah Cinanisasi, Jawanisasi, Sundanisasi, Batakisasi, Bugisisasi, Malukunisasi, Papuanisasi dan sasi-sasi seterusnya, sebagainya serta sejenisnya. Saya pribadi memiliki para sahabat merangkap mahaguru seperti Prof. Salim Said, Dr. Ali Alatas , Prof. Fuad Hassan, Prof. Alwi Shihab, Prof. Quarish Shihab, Prof. Amien Rais, Dr. Anies Baswedan, Dr. Salim Segaf Al Jufrie, Fikri Jufri, Novel Baswedan, Najwa Shihab, Ahmad Albar dll. Para beliau adalah para warga Indonesia yang cinta Indonesia maka sama sekali tidak berniat melakukan apapunisasi Tanah Air Udara yang mereka cintai.

Hentikan Fitnahisasi

Maka sebaiknya segera hentikan segala fitnahisasi dengan menggunakan istilah-istilah beraroma SARA mudarat memecah-belah bangsa. Secara empiris, kaum penjajah sudah membuktikan bahwa fitnahisasi beraroma SARA merupakan senjata paling manjur untuk memecah-belah demi melumpuhkan bangsa yang ingin mereka jajah.

Jika tidak setuju suatu kebijakan, silakan kritik kebijakan tersebut namun jangan menggunakan fitnah beraroma SARA. Hukumnya wajib bahwa fitnahisasi beraroma SARA harus dihentikan kecuali memang ada yang ingin melanjutkan jurus divide et empera warisan kaum penjajah di persada Nusantara tercinta ini.

Penulis adalah rakyat Indonesia yang mendambakan bangsa Indonesia hidup damai di dalam bingkai falsafah Bhineka Tunggal Ika.


Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya