Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat akan memburu provokator atas bentrokan dalam unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat.
"Ini sedang dalam rangka penyelidikan," ucap Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi di depan Gedung DPRD Jabar, Senin (23/9).
Dikutip
Kantor Berita RMOLJabar, Kapolda mengungkapkan, pihaknya terpaksa melakukan tindakan tegas dengan cara pembubaran paksa aksi mahasiswa melalui penembakan gas air mata dan semprotan air dari mobil water canon.
Hal itu dilakukan, dikarenakan masa aksi yang semakin brutal dan berupaya masuk ke Gedung DPRD Jabar.
"Peraturannya unjuk rasa itu kan sampai pukul 18.00 WIB, tapi tadi sudah di atas jam segitu, magrib mereka malah memaksa masuk ke gedung DPRD ini. Ya kita bertahan, kita berusaha dengan baik membubarkan, tapi memang harus ada yang berkorban," ujarnya.
Irjen Rudi mengatakan, akibat aksi tersebut beberapa anggotanya pun terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Sartika Asih Bandung.
"Ternyata anggota juga enam orang terluka sekarang ada di RS Sartika Asih," papar Kapolda.
Terpisah, Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema menilai, tindakan tegas yang dilakukan petugas kepolisian sudah sesuai SOP.
Dirinya pun siap bertanggungjawab atas tindakan anggotanya, saat melakukan pengamanan dan memaksa masa aksi mundur di Gedung DPRD Jabar.
Hal itu diungkapkan Irman, pada saat memberikan arahan kepada ratusan anggotanya.
"Saya bertanggungjawab atas apa yang dilakukan anak buah saya, kalian jangan takut, lakukan tugas kalian dengan benar," ungkap irman di lokasi aksi.