Berita

Presiden Jokowi memimpin rapat kabinet/Net

Politik

Cuma Jadi Beban, Jokowi Diminta Reshuffle Menteri Bidikan KPK

SENIN, 23 SEPTEMBER 2019 | 09:32 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sejumlah menteri Kabinet Kerja Jilid pertama banyak yang menjadi pasien Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena terjerat kasus korupsi. Teranyar eks Mempora Imam Nahrawi jadi tersangka suap dana hibah KONI setelah sebelumnya eks Mensos Idrus Marham juga berurusan dengan KPK.

Selain itu, sederet menteri-menteri Presiden Jokowi lainnya juga kerap dikaitkan dengan persoalan hukum yang ditangani lembaga antirasuah. Semestinya, Jokowi tidak mempertahankan menteri tersebut periode berikutnya.

"Yang harus dilakukan Jokowi pada periode dua jangan menggunakan jasa menteri-menteri yang bermasalah," kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Senin (23/9).

Jokowi seharusnya mencari pengganti menteri yang dianggap bermasalah dengan orang-orang yang memiliki kapabilitas dan berinteritas.

"Cari orang-orang yang berintegritas. Bangun kabinet yang profesional. Menteri yang korupsi jelas menjadi beban Jokowi," ujar Ujang.

Lebih lanjut, Ujang menyrankan kepada presiden Jokowi untuk segera melakukan reshuffle kabinet sebelum pelantikan periode keduanya pada Oktober nanti.

"Jadi harus direshuffle dan jangan dipake lagi menteri bermasalah," pungkasnya.

Berdasarkan penelusuran Kantor Berita Politik RMOL, sejumlah menteri Jokowi pernah berurusan dengan KPK, yakni Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang diduga menerima aliran dana Rp 70 juta rupiah dari dua terpidana suap jual beli jabatan.

Kemudian, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang kerap mangkir dari panggilan KPK saat dibidik kasus suap distribusi pupuk dan impor gula rafinasi yang menjerat politikus Golkar Bowo Sidik Pangarso.

Menteri BUMN Rini Soemarno juga kerap menjadi sorotan lantaran tak sedikit anak buahnya yang terjerat kasus korupsi. Sebut saja petinggi PT Pertamina, PT Angkasa Pura II, dan PT INTI yang tercatat menjadi pasien KPK.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Ini Deretan Alasan Wantim Golkar Jagokan Zaki Iskandar

Jumat, 17 Mei 2024 | 22:04

Ambil Formulir ke PDIP, Ijeck Tegaskan Siap Maju di Pilgubsu 2024

Jumat, 17 Mei 2024 | 22:04

Khofifah: Mandat Golkar Sangat Berharga

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:58

Menangis Baca Pledoi di PN, Azlansyah Mengaku Menyesal Diperintah Senior di KPU dan Bawaslu

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:48

Wantim Golkar DKI: Zaki Kualitas Bagus!

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:44

Airlangga Klaim Khofifah-Emil Sudah Direstui KIM untuk Pilgub Jatim

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:42

KI Pusat Soal RUU Penyiaran: Wartawan Tidak Boleh Dihalang-halangi

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:40

Airlangga Resmi Beri Mandat Khofifah-Emil Dardak

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:38

Ini Besaran Santunan Rumah Rusak Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Sumbar

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:35

KI Pusat Bersiap Menyusun Indeks Keterbukaan Informasi Publik 2024

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:24

Selengkapnya