Berita

Pembangunan Kapal Induk/Net

Pertahanan

Siapkan Blue Water Navy, Korea Selatan Segera Miliki Kapal Induk

MINGGU, 22 SEPTEMBER 2019 | 18:40 WIB | LAPORAN: A KARYANTO KARSONO

Menilik posisi geografisnya, tak salah dipertanyakan seberapa perlunya AL Korea Selatan (Korsel) memiliki kekuatan “blue water navy”. Potensi konflik regional serta kepentingan pengamanan jalur perdagangan maritim, menjadi pengabsahan bagi Korsel unhtuk memiliki kekuatan tempur maritim yang mumpuni.

Target pencapaian “blue water capability” Korsel adalah tahun 2020. Sejak sekitar satu dekade lalu, Korsel sudah mencanangkannya. Tak main-main dan tak hanya berhenti di wacana maupun retorika. Seluruh kekuatan industri maritim di-backup oleh “political will” yang kuat.

Sejak tahun 1970-an soal kemandirian dalam produksi alutsista maritim, upaya itu sudah dirintis Korsel. Kemitraan strategis dengan Amerika Serikat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Hasilnya, negeri gingseng ini sukses merancang bangun kapal-kapal tempurnya secara mandiri. Meski secara teknologi masih tak bisa lepas dari Amerika Serikat, namun toh sudah banyak komponen bermuatan teknologi tinggi yang dibuat di dalam negeri.


Pada tataran kekuatan tempur laut utama di garis depan, AL Korsel diperkuat sedikitnya 13 kapal perusak kawal (fregat), 12 kapal perusak (destroyer), 16 kapal selam diesel elektrik dan dua unit kapal serbu amfibi jenis LPH (landing platform helicopter) yaitu ROKS Dokdo dan ROKS Marado. Selain mampu mengangkut kekuatan pendarat amfibi (ranpur, pasukan dan tongkang pendarat), kapal berbobot 18.000 ton ini juga bisa difungsikan sebagai kapal induk helikopter (helicopter carrier) dengan kapasitas 10 helikopter kelas medium. Kapal kedua

Dalam beberapa waktu ke depan, AL Korsel masih akan diperkuat oleh 3 destroyer canggih bersistem tempur Aegis, melengkapi 3 unit yang sudah operasional. Juga sekitar 18 unit fregat canggih (juga bersistem tempur Aegis) untuk menggantikan armada fregat yang sudah ada. Satu rencana ambisius adalah rancang bangun kapal induk pengangkut jet tempur siluman varian STOVL yaitu F-35B Lightning II.

Kapal induk yang akan dibangun Korsel masuk kategori kapal induk ringan, bobot sekitar 30.000 ton. Ini menempatkannya kira-kira sekelas dengan kapal induk ringan kelas Wasp milik AL AS yang difungsikan sebagai kapal serbu amfibi Korps Marinir. Rencananya kapal induk tersebut akan dibangun mulai tahun depan, dengan kapasitas angkut sekitar 12-16 unit F-35B dan sekitar 6-8 helikopter.

AU Korsel sudah mulai mengoperasikan jet tempur siluman F-35A Lightning II (varian lepas landas dan mendarat konvensional). Maka tak sulit bagi AL untuk menyerap varian F-35B karena kedua varian itu memiliki banyak kesamaan.

Selain memperkuat “otot” maritim, kepemilikan armada berkategori “blue water” bagi Korsel juga dipandang strategis. Karena bagaimanapun Korsel secara resmi masih berstatus 'perang' dengan Korea Utara. (Catatan: Perang Korea 1950�"1953 antara Korea Utara dan Korea Selatan diakhiri dengan perjanjian gencatan senjata saja, belum perjanjian damai).

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya