Berita

Ali Mochtar Ngabalin/Net

Politik

Iuran BPJS Naik, Ali Ngabalin: Sabar, Jangan Protes Dulu

SABTU, 31 AGUSTUS 2019 | 03:16 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Iuran peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan diprediksi bakal segera naik. Namun demikian, publik diminta untuk tidak buru-buru marah dalam menanggapi wacana tersebut.

Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menegaskan bahwa rencana itu masih dibahas secara matang di lingkaran pemerintah.

"BPJS belum selesai dibahas. Kalau tidak ada aral melintang, malam ini ada pembahasan untuk tingkat kedua, " ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL saat ditemui di Masjid Cut Meutia, Cikini, Jakarta, Jumat (30/8).


Menurutnya, rencana kenaikan iuran yang diajukan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani masih akan dibahas secara mendalam oleh Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.

"Saya kira baru hari senin atau selasa ini sudah selesai," katanya.

Mengenai nominal kenaikan, Ngabalin mengaku belum berani memastikan. Sebab harus ada perpres yang melatari kenaikan tersebut.

Meski demikian, politisi Golkar itu meyakini bahwa Jokowi bakal setuju dengan rencana kenaikan iuran tersebut. Di satu sisi, dia meminta publik untuk tidak buru-buru melancarkan protes lantaran iuran BPJS masih dalam kajian pemerintah.

"Jangan dulu protes. Masih dibahas itu. Sabar-sabar. Insyallah saya percaya bahwa presiden Jokowi punya komitmen apa yang menjadi harapan masyarakat," pungkasnya.

Adapun usulan yang berkembang di masyarakat, iuran akan naik dua kali lipat. Iuran Kelas Mandiri I diusulkan naik dari Rp 80 ribu menjadi Rp 160 ribu per jiwa per bulan. Sedangkan, iuran Kelas Mandiri II naik dari Rp 59 ribu menjadi Rp 120 ribu per jiwa per bulan.

Sementara iuran Kelas Mandiri III diusulkan setara dengan penerima bantuan iuran (PBI), yaitu Rp 42 ribu per jiwa per bulan. Jumlah ini naik Rp 16.500 dari iuran saat ini, yakni Rp 25.500 per bulan per orang.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya