Berita

Amien Rais, Zulkifli Hasan, Sandiaga Uno dan Rhoma Irama/Net

Publika

Simbiosis Mutualisme Sandiaga Uno Dan PAN: Arah Baru PAN Koalisi Bersama Rakyat

SENIN, 26 AGUSTUS 2019 | 19:53 WIB

PERAYAAN Milad ke-21 Partai Amanat Nasional (PAN) hari Jumat kemarin memberikan catatan penting dan berharga untuk negeri ini. khususnya berkaitan dengan persoalan politik dan demokrasi saat ini, bahwa PAN akhirnya menjatuhkan putusan politiknya tidak bersama koalisi pemerintah, tetapi menjadi oposisi bersama koalisi rakyat.

Keputusan bersama koalisi rakyat ini sepertinya juga terkesan dari bagaimana Ketua DPW PAN DKI Eko Patrio menjatuhkan acara milad kali ini bukan seperti partai politik lainnya di hotel mewah, tetapi justru diadakan di bawah Tol Pejagan di sekitar Pluit bersama rakyat sekitarnya.

Mencermati keputusan Milad ke-21 PAN di atas dan representasi kegiatan acaranya langsung bersama rakyat yang menghasilkan keteguhan posisi politik PAN sebagai partai oposisi. Menurut saya, ini realitas politik terbaik PAN yang wajib dijaga sampai pada konggres partai politik PAN mendatang.


Harus kita akui, bahwa PAN adalah salah satu hadiah berharga untuk republik ini sebagai partai politik yang lahir di era reformasi sekaligus sebagai bidan kelahirannya. Bukan saja karena keberadaan ikon politikusnya Prof. Amien Rais sebagai Bapak Reformasi, tetapi juga tokoh-tokoh terbaik negeri ini masih melihat PAN sebagai Rumah Reformasi untuk mengawal negeri ini pada cita-cita reformasinya.

Maka itu, dalam konggresnya nanti semangat atas cita-cita reformasinya wajib menjadi daya dorong bagi republik ini kembali pada arah dan jalur cita reformasi yang benar. Tetapi bukan berarti apa-apa yang waktu itu tertolak karena semangat reformasi, maka itu berarti haram untuk dihidupkan lagi selama kita yakini justru di saat reformasi saat ini kita kehilangan tali penyangganya itu.

Tidak haram bagi PAN untuk merumuskan kembali pranata konstitusi dan perundang-undangan tata-negara kita untuk kembali dibedah. Dan ketika menemukan bahwa arah reformasi ini justru tergelincir pada kelemahan konstitusi dan perundang-undangan, maka PAN wajib merumuskannya dan mengembalikan konstitusi dan UU kembali pada platform cita-cita proklamasi sekaligus platform reformasi baru.

Isu kedua, tidak kalah menarik dan wajib diantisipasi dalam konggres PAN ke depan adalah menempatkan sosok terbaik anak negeri untuk memimpin PAN ke depan. Saya tertarik pada usulan salah satu tokoh muda PAN saat ini, yaitu Habib Hasyim Arsal Alhabsi.

Dalam satu kesempatan, ketika ngobrol bersamanya, ada satu usulan menarik bahwa sosok nakhoda terbaik bagi PAN ke depan adalah mas Sandiaga Shalahudin Uno. Habib Hasyim melihat bahwa sosok Sandiaga Uno paling mampu merepresentasikan PAN sebagai kekuatan utama partai nasionalis relijius yang merepresentasisikan dirinya sebagai Islam rahmatan lil alamin dalam ide dan gagasan besar yang dimiliki seorang Sandiaga Uno.

Melalui PAN yang modern dan egaliter, menurut Habib Hasyim, Sandiaga Uno akan mampu membangun gagasan besarnya lebih utuh. Kedekatan Sandiaga Uno dengan PAN dan PAN dengan Sandiaga Uno tidak diragukan lagi.

Ini terefleksi ketika PAN menyodorkan Sandiaga Uno, setelah keluar dari Gerindra sebagai calon wakil presiden Prabowo. Ini memang tidak terlepas dari kedekatan Amien Rais sebagai pendiri PAN dan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan tidak diragukan lagi. Ditambah kedekatan Sandiaga Uno dengan para ulama dan habaib dan sebaliknya juga tidak diragukan lagi.

Kalau bisa diumpamakan, maka semangatnya adalah Sandiaga Uno dibutuhkan PAN sebagai ekselerator reformasi, tetapi juga PAN sebagai partai reformasi modern, egaliter dan nasionalis relijius juga dibutuhkan Sandiaga Uno. Simbiosis mutualisme politik yang sempurna. Semoga saja.

A Uwais Alatas

Aktivis Silaturahmi Anak Bangsa (Silabna)

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya