Berita

Ilustrasi Ibukota Jakarta/Net

Politik

Belum Ada Alasan Logis, Ekonom: Pindah Ibukota Seperti Lari Dari Masalah

MINGGU, 25 AGUSTUS 2019 | 21:53 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pemindahan Ibukota dari Jakarta ke Pulau Kalimantan dinilai sebagai langkah yang tak tepat, terlebih dengan besarnya anggaran yang digelontorkan untuk pemindahan.

Menurut ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, anggaran senilai Rp 466 untuk pemindahan Ibukota akan lebih bermanfaat jika dipergunakan untuk perbaikan transportasi publik dan infrastruktur di DKI Jakarta.

"Kenapa uang Rp 466 triliun itu bukan digunakan untuk misalkan pembangunan transportasi publik di Jakarta? Bahkan untuk infrastruktur yang lebih nyaman sehingga berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum," ucap Bhima Yudhistira kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (25/8).

Soal alasan Jakarta macet, ia berpandangan bahwa pemerintah tengah lari dari masalah. Sebab menurutnya jumlah kendaraan lembaga kementerian hanya sekitar 146 ribu. Hal itu tidak akan membuat Jakarta bebas macet jika Ibukota dipindahkan.

"Sementara total kendaraan yang ada di Jakarta itu 17 juta. Artinya kalau kementeriannya pindah ke Kalimantan, masalah macet di Jakarta itu masih tetap ada karena tidak signifikan jumlah kendaraan lembaga dinasnya," jelasnya.

Selain itu, dalih Presiden Jokowi meratakan perekonomian di Indonesia juga dianggap hanya alasan. Seharusnya, Presiden Jokowi melakukan trobosan industri kreatif di luar Pulau Jawa.

"Kalau mau meratakan ekonomi, menyelesaikan masalah ketimpangan dan kemiskinan, solusinya bukan pindah Ibukota tapi ciptakan pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan kawasan-kawasan industri ekonomi kreatif di luar Jawa," paparnya.

Oleh karenanya, selama ini belum ada alasan pemerintah yang dapat diterima nalar terkait dengan pemindahan Ibukota.

"Jadi solusi pemerintah salah sasaran, lari dari masalah. Pemerintah tuh sering lari dari masalah ya," pungkasnya.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Jaksa KPK Ungkap Keterlibatan Orang Tua Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor dalam Kasus Gazalba Saleh

Senin, 06 Mei 2024 | 13:05

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jokowi Keluhkan Peredaran Uang yang Semakin Kering, Ekonom: Akibat Utang yang Ugal-ugalan

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:05

Butuh 35.242 Dukungan bagi Calon Perseorangan Maju di Pilwalkot Cimahi

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:01

Kemendag Amankan Satu Kapal Tanpa Kelengkapan Dokumen Impor di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:58

Mardani Dukung Sikap Oposisi Ganjar: Itu Ksatria!

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:55

Google Pixel 8A Resmi Dirilis, Dibanderol Mulai Rp8 Jutaan

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:44

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Bacalon Bupati Atam Lewat Nasdem

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:39

Pakar: Sosok Menkeu yang Baru Baiknya Berlatar Belakang Teknokrat Dibandingkan Politisi

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:33

Satgas Catur Bais TNI Berhasil Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas di Sebatik

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:32

Militer Taiwan Bersiap Hadapi Ancaman China Jelang Pelantikan Presiden

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:31

BTN Relokasi Kantor Cirebon

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:09

Selengkapnya