Mayjen Yosua Pandit Sembiring/Net
Seorang prajurit TNI, Prada Usman Hambelo tewas tertembak oleh kelompok bersenjata saat mengawasi pembangunan infrastruktur di Distrik Yuguru, Kabupaten Nduga, Papua.
Jenazahnya telah dievakuasi ke Timika pada Minggu (21/7).
Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Infanteri Muhammad Aidi menjelaskan bahwa kini jenazah disemayamkan di Mayonif 754/ENK setelah divisum dan dimandikan di Rumah Sakit Mitra Masyarakat.
“Besok (Senin (22/7) jam 06.45 WIT, jenazah akan dibawa dari Mayonif 754/ENK menuju Bandara Timika,†ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima.
Jenazah akan dibawa ke Wamena dengan menggunakan pesawat Trigana Air. Diperkirakan akan tiba pada pukul 09.30 di Bandara Wamena dan langsung dibawa menuju ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Wamena.
“Pukul 12.15 WIT akan dilaksanakan kegiatan pemakaman dengan Pangdam XVII/Cendrawasih (Mayjen Yosua Pandit Sembiring) sebagai Irup,†tegasnya.
Penembakan terhadap Usman terjadi saat aparat yang mengamankan pembangunan jembatan Sungai Yuguru beristirahat. Mereka kemudian diserang oleh kelompok bersenjata yang keluar dari semak belukar.
Aidi menyebut penyerangan berlangsung sangat singkat. Rentetan tembakan dilakukan dari balik semak belukar secara
hit and run.
“Pelaku diperkirakan 4 hingga 5 orang, pasukan TNI berusaha membalas tembakan dan melakukan pengejaran," ucap Aidi.
Setelah penyerang, pasukan melakukan pengecekan personel dan ditemui bahwa Usman mengalami luka tembak di bagian pinggang sebelah kanan. Lalu pasukan meminta ada evakuasi. Namun kemudian, Usman meninggal sebelum dievakuasi.