Berita

Abdullah Hehamahua/Net

Politik

Abdullah Hehamahua Turun Gunung, Joserizal: Anak-anak Muda Sulit Membaca Ancaman

JUMAT, 14 JUNI 2019 | 07:58 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Saat ini ancaman terhadap sebuah negara lebih kompleks dan halus, serta penuh tipuan yang mematikan.

Dalam situasi seperti ini anak-anak muda agak sulit membaca potensi ancaman terhadap negara. Kebanyakan anak muda tampaknya terlalu terpukau dengan istilah globalisasi dan menganggap perkembangan yang terjadi di arena global sebagai urusan biasa yang tidak berbahaya.

Mereka terpengaruh pada anggapan bahwa sekarang adalah zaman teknologi yang menuntut setiap negara menjadi tanpa batas atau borderless, situasi yang dipercaya akan menguntungkan semua pihak.


Juga ada anggapan bahwa pimpinan negara pastilah memikirkan nasib bangsa dan negara serta tidak akan bermain api dengan bangsa dan negara lain.

Demikian antara lain disampaikan Joserizal Jurnalis dalam pernyataannya pagi ini (Jumat, 14/6).

Joserizal adalah seorang dokter yang juga dikenal sebagai aktivis dan relawan medis-bedah di sejumlah daerah perang, konflik dan bencana alam.

Pernyataan Joserizal disampaikan sebagai respon atas undangan terbuka Aksi Super Damai Kawal Sidang Mahkamah Konstitusi (MK) yang disampaikan mantan Penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua.

Abdullah Hehamahua mengajak pihak-pihak yang peduli pada proses persidangan sengketa Pemilihan Presiden di MK untuk berkumpul di Patung Kuda, di depan Indosat, Silang Monas, Jakarta, pada pukul 09.00 WIB.

“Menarik ajakan demo ini karena dipimpin oleh orang tua,” ujar Joserizal.

Abdullah Hehamahua hampir berusia 70 tahun. Ia lahir di Ambon pada 18 Agustus 1949. Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) era 1970an ini pernah dikejar-kejar pemerintah Orde Baru dan terpaksa melarikan diri ke Malaysia untuk beberapa waktu lamanya sebelum kembali setelah Soeharto jatuh.

Di awal Reformasi, pada tahun 2001 hingga 2004, Abdullah Hehamahua menjadi salah seorang pimpinan Komite Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN) yang merupakan cikal bakal KPK.

“Tampaknya ini adalah kesadaran yang timbul bukan karena reaksioner seperti anak muda, tetapi timbul karena pengalaman panjang dalam hidup, wawasan dan intuisi bahwa negaranya dalam keadaan bahaya,” sambung Joserizal.

Biasanya, sambung Joserizal lagi, perubahan sosial kerap dipelopori dan dipimpin oleh anak muda. Misalnya di Indonesia ada Soekarno dan kawan-kawan. Di luar negeri ada beberapa nama fenomenal seperti Muammar Qaddafi, Saddam Husein, Che Guevara, dan Mao Zedong.

Anak-anak muda yang memimpin perubahan sosial ini memiliki satu persamaan yakni tidak mencari makan dan kekayaan dari perjuangan. Urusan perut mereka selesai karena idealisme dan kesadaran.

Joserizal juga mengatakan bahwa fenomena kebangkitan “kaum tua” tidak hanya dapat dilihat di Indonesia.

Di Malaysia ada Mahathir Mohamad yang sudah berusia lebih dari 90 tahun. Di Amerika Serikat ada Donald Trump yang sudah berusia 72 tahun.

Di Amerika Serikat, misalnya, di tangan pemimpin yang relatif masih muda tidak disadari bahwa trade deficit telah berlangsung lama sehingga membuat keadaan status quo dan menciptakan rasa nyaman yang semu.

“Terpaksa harus disadarkan oleh orang tua (Donald Trump) dalam suatu sentakan perang dagang melawan Republik Rakyat China (RRC),” demikian Joserizal.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya