Berita

Kivlan Zen/Net

Politik

Pengacara: Justru Kivlan Zen Yang Akan Dibunuh Oleh Empat Pejabat Negara Itu

SELASA, 11 JUNI 2019 | 20:13 WIB | LAPORAN:

Pengacara Kivlan Zen, Muhammad Yuntri mengungkapkan cerita yang berbanding terbalik soal pembunuhan empat pejabat negara yang dituduhkan didalangi oleh Kivlan. Menurut dia, justru Kivlan yang menjadi target pembunuhan.

"Karena sampai saat ini kita mau ketemu Heri Kurniawan (HK/Iwan) enggak bisa, dikhawatirkan cerita Iwan dengan yang kami terima dari Pak Kivlan itu berbeda," ungkap Yuntri saat dihubungi, Selasa (11/6).

Justru kata Yuntri, Iwan datang ke Kivlan untuk memberikan informasi bahwa mengatakan Kivlan akan dibunuh oleh empat orang yang kini diduga menjadi sasaran pembunuhan, yaitu Gorries Mere, Luhut Pandjaitan, Wiranto dan Budi Gunawan.


"Iwan justru datang ke Pak Kivlan mengatakan bahwa Pak Kivlan mau dibunuh oleh empat orang itu," paparnya

Selain itu Yuntri menyampaikan, sebenarnya Iwan diperintahkan untuk menjadi sopir Kivlan karena rumah Kivlan yang jauh di Gunung Picung, Bogor, Jawa Barat.

"Jadi Iwan itu diperintah jadi sopirnya, karena rumah Pak Kivlan di Gunung Picung di Bogor, maka itu kan masih ada hutan-hutannya banyak Babi, Iwan bilang ini ada senjata pak. Pak Kivlan bilang itu bukan untuk bunuh babi tapi bunuh tikus," tuturnya.

Berbarengan dengan itu ada peringatan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar), HK diberikan uang untuk melakukan demo atas peringatan tersebut sebesar 15 ribu dolar singapura atau 150 juta rupiah.

"Enggak tahu dilaksanakan atau tidak, tiba-tiba sekarang muncul dan ceritanya malah dibalik yg dibikinnya pengakuan dari polisi, (malah) justru Pak Kivlan yang menyuruh untuk membunuh empat orang itu," paparnya.

"Untuk lebih pastinya kita tidak mau berspekulasi, kita mau minta polisi gelar perkara. Karena Pak Kivlan ini dibidik dengan tiga kasus, kasus makar, kepemilikan senpi dan perencanaan pembunuhan, kasus makar pengembangan dari Eggi Sudjana, sedangkan kepemilikan senjata ini pengembangan dari Iwan, jadi polisi enggak berani. Karena penetapan tersangka berdasarkan KUHAP harus dengan gelar perkara dulu," tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya