Berita

Dirut Nonaktif PLN Persero, Sofyan Basir/Net

Hukum

Sofyan Basir Dan Menteri ESDM Mangkir Saat Dipanggil Kasus Suap PLTU Riau-1

SENIN, 27 MEI 2019 | 18:23 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Direktur Utama (Nonaktif) PT PLN Persero, Sofyan Basir tidak menghadiri panggilan pemeriksaan penyidik KPK terkait suap proyek PLTU Riau-1. Sofyan dijadwalkan diperiksa kapasitasnya sebagai tersangka.

Selain Sofyan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pun absen dari panggilan. Jonan juga dijadwalkan diperiksa oleh KPK kapasitasnya sebagai saksi terkait dengan kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1.

"Hari ini dijadwalkan pemeriksaan terdapat 2 saksi tidak hadir yakni Dirut PLN (Nonaktif) SFB dan Menteri ESDM Ignasius Jonan," ujar Juru Bicara KPK, Febri Diansyah dalam keterangannya di Jakarta, Senin (27/5).


Febri mengatakan, untuk tersangka Sofyan KPK belum mendapat keterangan terkait ketidakhadirannya. Sedangkan untuk Menteri Jonan telah bersurat kepada KPK karena masih berada di luar negeri dan meminta penjadwalan ulang.

"Menteri Jonan tidak datang. Pihak Kementerian ESDM mengirimkan surat ke KPK bahwa saksi masih berada di LN.
Meminta penjadwalan ulang tanggal 31 Mei 2019 ini," kata Febri.

Sebelumnya, Dirut Pertamina Nicke Widyawati juga mangkir dari panggilan KPK dan beralasan masih ada tugas di luar negeri.

Dalam perkara ini, Sofyan Basir, Eks Anggota Komisi VII DPR Eni Saragih, Pengusaha Johannes Budisutrisno Kotjo, Mantan Mensos Idrus Marham, pengusaha Samin Tan telah ditetapkan sebagai tersangka.

Eni Saragih, Idrus Marham dan Johannes Budisutrisno Kotjo masing-masing telah mendapatkan vonis hukuman penjara. Sementara Samin Tan dan Sofyan Basir belum ditahan oleh KPK meskipun telah ditetapkan sebagai tersangka.

Sofyan diduga mengetahui terkait pengadaan proyek PLTU Riau-1, bersama Eni Saragih untuk memuluskan tender pembangkit listrik di Riau. Di mana proyek PLTU Riau-1 merupakan salah satu agenda program pembangkitan listrik yang dicanangkan pada era kepemimpinan presiden Jokowi.

Proyek itu rencananya akan dipegang oleh Blackgold Natural Recourses Limited, melalui anak perusahaannya PT Samantaka Batubara terkait kerjasama dengan PT Pembangkit Jawa-Bali dan China Huadian Engineering untuk proyek PLTU Riau-1.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya