Berita

Dubes RI untuk Swiss Muliaman Hadad/RMOL

Hukum

Dubes RI Untuk Swiss Mengaku Hanya Ditanya Ulang Soal Kasus Bank Century Oleh KPK

SENIN, 27 MEI 2019 | 17:39 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Duta Besar Indonesia untuk Swiss Muliaman Hadad baru saja usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus suap Bail Out Bank Century. Penyidik KPK memeriksa Muliaman selama lima jam dari pukul 10.00 - 14.15 WIB.

Kepada awak media, Muliaman membantah terkait dengan peran mantan Wakil Presiden yang juga mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono dalam skandal Bank Century.

"Anu aja, tidak (ditanya soal Boediono) mengecek yang lama, ada perubahan keterangan atau tidak, itu saja. Pertanyaannya, banyak, kan tebel itu. Ya pemeriksaan yang lama dulu aja, dicek aja lagi," kata Muliaman yang berusaha menghindari sorotan kamera awak media di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (27/5).

Muliaman juga membantah mengetahui soal duduk persoalan skandal mega korupsi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merugikan negara sekitar Rp 8 Triliun tersebut.

"Ya yang pemeriksaan yang lama dulu aja di cek aja. Bukan, bukan (soal kerugian negara). Udah, udah ya," ujar Muliaman singkat.

Sebelumnya, Jurubicara KPK Febri Diansyah mengungkapkan puluhan saksi telah digarap KPK dalam perkara ini.

"Sampai saat ini 36 orang telah dimintakan keterangan," ujar Febri.

Penyelidikan baru dalam kasus korupsi Bank Century ini dimulai Juni 2018 lalu.

Kasus mega korupsi yang ditengarai merugikan keuangan negara hingga Rp 8 triliun lebih itu tak kunjung tuntas, meski telah menyeret nama-nama seperti mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Miranda Swaray Goeltom, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso.

Selanjutnya, mantan Wakil Presiden yang juga mantan Gubernur BI Boediono, Komisaris Utama PT Bank Mandiri sekaligus mantan Deputi Gubernur BI Bidang 3 Kebijakan Moneter Hartadi Agus Sarwono telah digarap penyidik KPK.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya