Berita

Dahnil Anzar/Net

Politik

BPN Keluarkan Lima Alasan Mengapa Pilpres 2019 Ini Patut Dianggap Penuh Kecurangan

SELASA, 30 APRIL 2019 | 04:00 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Paslon nomor 02 Prabowo-Sandi mencatat sedikitnya ada lima alasan utama BPN menilai Pemilu 2019 dipenuhi unsur kecurangan.

Juru bicara BPN 02, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, pihaknya memiliki beberapa alasan untuk mempermasalahkan kesalahan input data pada website KPU.

Menurut Dahnil, kecurangan yang terjadi dinilai telah terstruktur, sistematis, masif dan brutal. Kecurangan tersebut juga dinilai telah dilakukan sejak proses kampanye hingga pasca pencoblosan.

"Sejak awal kami menyebutkan ada kecurangan yang terstruktur sistematis, masif dan brutal karena memang ada kecurangan yang terjadi mulai dari proses kampanye, pencoblosan dan pasca pencoblosan nahkan mulai DPT. Misalnya DPT yang kemudian kami protes kemudian tidak dapat sambutan dan perubahan yang signifikan," ucap Dahnil Anzar Simanjuntak kepada awak media di ruang media center BPN 02, Jakarta Selatan, Senin (29/4).

Yang kedua kata Dahnil, terdapat mobilisasi terhadap para penegak hukum yang struktural. Bahkan terhadap para Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Kami berulang kali menyatakan ada masifisme kerja yang secara struktural dari aparat kepolisian bahkan beberapa LSM menyatakan bahwasanya polisi melakukan pendataan ada pemilih di kantong-kantong suara tertentu untuk apa pendataan itu dan sebagainya," katanya.

"Kemudian ada ibu-ibu berulang kali mengingatkan bahwasanya ada mobilisasi pegawai BUMN dan bahkan mereka diminta untuk menggunakan dana mereka sendiri untuk memastikan kemenangan dari salah satu calon yaitu 01. Kemudian ada mobilisasi ASN, kemudian kepala daerah segala macam sistematik pada masa kampanye," lanjut Dahnil.

Yang ketiga, pada masa pencoblosan dinilai terdapat kecurangan yang terjadi sehingga berpengaruh terhadap suara Paslon 02.

"Pada saat masa coblos ada daerah di mana Prabowo-Sandi terkuat tiba-tiba tempat suaranya kurang, di luar negeri tiba-tiba yang akan memilih 02 nggak bisa memilih dan seterusnya sampai pasca pencoblosan," paparnya.

Selain itu, pada proses pencoblosan terdapat quick count dari berbagai lembaga survei. Hasil quick count tersebut dinilai Dahnil sebagai upaya untuk mencocokkan pada Situng di KPU.

"Di fase pencoblosan ada quick count, yang sekarang dugaan kami berusaha di cocokkan dengan perhitungan digital nya KPU," ucapnya.

Selanjutnya, Dahnil juga menduga adanya gerakan yang masif pada Situng di KPU yang terdapat campur tangan orang lain.

"Ini sistematik yang kita rasakan, nah berangkat dari itu termasuk dari quick count. Kemudian situng yang konsisten, konsisten keliru itu menjadi seperti gerakan masif mengarahkan publik bahwasanya ini yang disebut mereka kalo ngomong post truth itu loh, ini sebenarnya desain post truth itu sendiri, jadi diarahkan, itu dugaan yang kami terima," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya