Berita

Edy Rahmayadi /Net

Nusantara

Kuala Tanjung Masuk OBOR, Gubernur Sumut: Perlu Kajian Yang Jelas

MINGGU, 28 APRIL 2019 | 11:39 WIB | LAPORAN: TUAHTA ARIEF

. Jika tanpa didahului kajian yang jelas, Pelabuhan Kuala Tanjung tidak dapat diterima masuk dalam skema One Belt One Road (OBOR)

Hal itu ditegaskan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menanggapi penandatanganan kesepakatan proyek tersebut oleh Deputi Infrastruktur Kemenko Kemaritiman, Ridwan Djamaluddin dan Wakil Menteri Bappenas China, Ning Jizhe di sela-sela Belt and Road Forum di Beijing, China, Sabtu (27/4).

"Kita kaji dulu. Selama itu menjadikan positif memajukan rakyat Sumut dan benar adanya kita terima, tapi harus jelas. Sumut siap membuka tangan siapapun welcome tapi harus pasti. Rakyat harus makmur," ungkap Edy.

Skema-skema kerjasama dengan negara asing terutama China oleh beberapa pakar ekonomi selalu direkomendasikan untuk dilakukan dengan penuh kehati-hatian.

Sebab, pada beberapa negara proyek kerjasama tersebut justru memuluskan strategi "loan to own" mereka untuk menguasai aset-aset ekonomi strategis pada negara-negara lain. Edy mengaku hal seperti ini tidak dapat diterima.

"Kalau itu terjadi, makanya harus kita pelajari termasuk pers ikut mengawal. Kalau itu direncanakan oleh mereka kita tak boleh menerima hal-hal seperti itu," ujar Gubernur Sumatera Utara dikutip Kantor Berita RMOL Sumut, Minggu (28/4).

Edi menegaskan, karena Sumut ini bukan berhenti kekuasaannya pada saat dinasti saya. "Masih banyak dinasti-dinasti kedepan untuk memakmurkan rakyat."

Sebelumnya Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan ikut menyaksikan penandatanganan kerja sama tersebut mengatakan kerjasama dengan China dilakukan untuk meningkatkan performa Kuala Tanjung.

"Mereka bersedia memanfaatkan network mereka untuk menggunakan jasa pelabuhan Kuala Tanjung," kata Luhut.

Sumatera Utara menjadi satu dari empat koridor yang ditawarkan Indonesia untuk masuk dalam skema OBOR di samping Sulawesi Utara, Kalimantan Utara, dan Bali. Selain Kuala Tanjung, dua proyek yang akan ikut jalur sutra China dalam waktu dekat yaitu Kawasan Industri Sei Mangke dan Bandara Kualanamu. 

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Anis Matta hingga Fahri Hamzah Hadir di Pelantikan Pengurus Partai Gelora 2024-2029

Sabtu, 22 Februari 2025 | 15:31

Fitur Investasi Emas Super Apps BRImo Catatkan Transaksi Rp279,8 miliar

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:48

Adian Napitupulu hingga Ahmad Basarah Merapat ke Rumah Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:35

Muslim LifeFair Bantu UMKM Kota Bekasi Naik Kelas

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:28

AS Ancam Cabut Akses Ukraina ke Starlink jika Menolak Serahkan Mineral Berharga

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:12

Kapolri Terbuka dengan Kritik, Termasuk dari Band Sukatani

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:58

Himbara Catat Kinerja Solid di Tengah Dinamika Ekonomi Global

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:56

Mendagri: Kepala Daerah Bertanggung Jawab ke Rakyat, Bukan Partai

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:21

Jual Ribuan Konten Porno Anak Via Telegram, Pria Ini Diringkus Polisi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:11

Trump Guncang Pentagon, Pecat Jenderal Brown dan 5 Perwira Tinggi Sekaligus

Sabtu, 22 Februari 2025 | 12:36

Selengkapnya