Berita

Foto: CII

Nusantara

Satu Keluarga Owa Jawa Dilepas Ke Habibatnya

JUMAT, 22 FEBRUARI 2019 | 08:36 WIB | LAPORAN:

Lima individu owa jawa (hylobates moloch) telah dilepasliarkan ke habitatnya di hutan lindung Gunung Malabar, Jawa Barat pada Kamis kemarin (21/2).

Lima individu tersebut terdiri dari satu keluarga yaitu Jowi, Cuplis, dan anaknya yang bernama Maral serta satu pasang yaitu Mimis dan Cika.

Sebelum dilepasliarkan mereka terlebih dahulu direhabilitasi selama tiga bulan di Javan Gibbon Centre (JGC), Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.


Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Wahyu Rudianto mengatakan, pelepasliaran ini yang keenam kalinya. Sebelumnya telah dilepasliarkan 19 individu sejak tahun 2013.

"Owa jawa merupakan salah satu dari 25 satwa prioritas yang menjadi target sasaran strategis Ditjen KSDAE yang tertera pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019 untuk ditingkatkan populasinya," jelasnya.

Program rehabilitasi owa jawa di JGC sendiri merupakan kerjasama Yayasan Owa Jawa dengan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Sementara itu, Senior Manager Terrestrial Program Conservation International Indonesia (CII), Anton Ario menyatakan bahwa pihaknya telah mendukung program JGC sejak dibentuk pada tahun 2003.

"Apabila hutan terjaga, maka dapat terus memasok air bersih bagi lebih dari 30 juta masyarakat di Jakarta dan sekitarnya," terangnya.

Owa jawa merupakan satwa primata endemik pulau Jawa. Survei CII terakhir pada tahun 2010 mencatat 2.140-5.310 individu owa jawa yang hidup terisolasi di hutan konservasi dan hutan lindung, seperti Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Gunung Halimun Salak, Ujung Kulon, serta Cagar Alam Gunung Simpang dan Gunung Tilu.

Sebagai primata arboreal yang melakukan seluruh aktivitas hidupnya di pohon, kelangsungan hidup owa jawa di alam sangat bergantung pada tegakan pohon dengan tajuk menyambung.

Dengan demikian, kehadiran owa jawa dapat dijadikan indikator kondisi hutan yang sehat dan terjaga baik.

Keluarga owa jawa terdiri dari sepasang induk dengan 1-3 anak yang dilahirkan setiap 2-3 tahun sekali.

Meskipun owa jawa dilindungi UU, CII mencatat populasinya di alam terus menyusut.

Selain kerusakan habitat, owa jawa di habitat alaminya juga terancam oleh aktivitas perburuan dan perdagangan untuk menjadikannya satwa peliharaan.

Dalam Daftar Merah World Conservation Union (The IUCN Red List of Threatened Species) owa jawa dikategorikan sebagai satwa terancam punah (endangered species) dan termasuk dalam daftar Appendix I CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora).[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya