Berita

Mantan Stafsus Menteri ESDM Said Didu (kanan)/RMOL

Politik

Jalan Tol Mahal Karena Jadi Target Politik

JUMAT, 08 FEBRUARI 2019 | 18:07 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

. Mahalnya tarif jalan tol saat ini menjadi sorotan publik. Seharusnya dengan adanya jalan tol tarif berkendara semakin turun dan berdampak pada perekonomian masyarakat.

Menurut mantan Stafsus Menteri ESDM Said Didu, jalan tol itu mahal karena kerap dijadikan target politik.

"BUMN ditugaskan membeli itulah makannya cost-nya tinggi. Bunga utangnya yang menyebabkan cost-nya makin tinggi. Itulah yang terjadi kenapa biaya tol kita per kilometer naik mahal sekali, karena hanya itu dijadikan target politik," ujar Said Didu dalam diskusi publik di Media Center BPN Prabowo-Sandi, Jl Sriwijaya No.35, Jakarta, Jumat (8/2).


Seringainya Presiden Joko Widodo meresmikan jalan tol memungkinkan terus penambahan ruas. Tiap ruas selalu diresmikan sementara BUMN yang diwajibkan membeli, kesulitan membayar biaya tersebut.

"Pasti teman-teman bertanya-tanya Pak Jokowi sering meresmikan jalan tol, padahal itu milik swasta. Karena satu ruas jalan tol itu sangat seksi, padahal peresmian jalan tol itu bukan kerja pemerintah tapi swasta," ungkapnya.

Baca: Gerindra: Tarif Tol Trans Jawa Harus Masuk Akal

Jalan tol sesuai peraturan harus membuat biaya semakin murah, bukan sebaliknya. Kalau yang terjadi malah semakin mahal, Said Didu menegaskan ada yang salah.

"Menurut aturan, biaya jalan tol harus lebih murah dengan jalan biasa. Tapi kalau lebih mahal berarti ada yang salah diinvestasinya," pungkas Said. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

UPDATE

Rais Syuriyah PBNU: Ada Indikasi Penetrasi Zionis

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49

Prabowo: Saya Tidak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Semua Bekerja Keras

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42

Mohammad Nuh Jabat Katib Aam PBNU Kubu Sultan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19

Konstitusionalitas Perpol Nomor 10 Tahun 2025

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18

Pemeriksaan Kargo Diperkuat dalam Pemberantasan Narkoba

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11

Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Sumatera Tembus 1.006 Jiwa

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53

Aktivis 98 Bagikan Paket Bantuan Tali Kasih Natal untuk Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52

Kader Pemuda Katolik Bali Cetuskan Teori PARADIXIA Tata Kelola AI Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39

Ketika Jabatan Menjadi Instrumen Pengembalian Modal

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35

Tokoh Muda Dukung Prabowo Kejar Lompatan Gizi dan Pendidikan Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29

Selengkapnya