Berita

Wibisono/RMOL

Politik

Salah Kaprah, Pembangunan LRT Cuma Jadi Beban APBN

JUMAT, 08 FEBRUARI 2019 | 17:17 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Karut marut pembangunan Proyek LRT (Light Rail Transit) terus menjadi sorotan publik. Pembangunan ini bahkan dianggap menjadi salah satu bukti kegagalan infrastruktur yang dibangun era pemerintahan Jokowi.

Pengamat infrastruktur Indonesia, Wibisono menilai pembangunan LRT saat ini tidak efisien dan salah kaprah. Baginya, pembangunan LRT di Palembang dan Jabodebek hanya membebani keuangan negara.

Contoh nyata, LRT Palembang yang sudah beroperasional sampai hari ini. Sisi pemasukan dari LRT ini ternyata tidak memenuhi target.


"Pemerintah harus keluarkan biaya Rp 10 miliar perbulan untuk biaya operasional, sementara pemasukannya hanya Rp 1 miliar. Ada selisih Rp 9 miliar yang harus disubsidi, dan ini mau sampai kapan?" kata Wibisono kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (8/2).

Selain itu, proyek LRT juga dinilai membebani BUMN di bidang konstruksi. Sebab, ada dua subsidi yaitu subsidi investasi dan subsidi operasional dan pemeliharaan agar tiket bisa terjangkau masyarakat.

“Ada 4 BUMN yang terjebak dalam pembangunan LRT ini. Ini merupakan buntut kebijakan pemerintah yang tidak memperhitungkan dampak jangka panjang. Ini seolah-olah ada kejar target 5 tahun harus selesai," tegas pembina LPKAN (Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara) itu.

Kritik pembangunan LRT pernah dilontarkan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Dia menilai pembangunan lintasan LRT yang dibangun dengan model melayang (elevated) dan bersisian dengan jalan tol tidak efektif.

Atas kritik JK itu, Wibisono mendesak BPK untuk segera mengaudit pembangunan proyek LRT. Jika nanti ada temuan, maka KPK harus segera usut tuntas.

“Mark up proyek, atau ditemukan kerugian negara,” pungkas Wibisono. [ian]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

UPDATE

Rais Syuriyah PBNU: Ada Indikasi Penetrasi Zionis

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49

Prabowo: Saya Tidak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Semua Bekerja Keras

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42

Mohammad Nuh Jabat Katib Aam PBNU Kubu Sultan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19

Konstitusionalitas Perpol Nomor 10 Tahun 2025

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18

Pemeriksaan Kargo Diperkuat dalam Pemberantasan Narkoba

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11

Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Sumatera Tembus 1.006 Jiwa

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53

Aktivis 98 Bagikan Paket Bantuan Tali Kasih Natal untuk Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52

Kader Pemuda Katolik Bali Cetuskan Teori PARADIXIA Tata Kelola AI Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39

Ketika Jabatan Menjadi Instrumen Pengembalian Modal

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35

Tokoh Muda Dukung Prabowo Kejar Lompatan Gizi dan Pendidikan Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29

Selengkapnya