Berita

Diskusi di Kantor Seknas Prabowo-Sandi/RMOL

Nusantara

Gaji Guru Tidak Manusiawi, Rezim Jokowi Melanggar Konstitusi

KAMIS, 07 FEBRUARI 2019 | 02:03 WIB | LAPORAN:

Kesejahteraan guru honorer yang masih jauh dari harapan menegaskan kalau pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan pelanggaran konstitusi.

Blunder yang kerap dilakukan pemerintah menjadi penyebabnya.

Pengacara guru honorer Dr. Andi M Asrun mengaku tak habis pikir jika seorang presiden yang memiliki sumber daya dan masukan informasi begitu banyak tidak tahu besaran gaji guru honorer.

"Masak presiden baru tahu bahwa gaji honorer itu ada yang Rp 300 ribu per bulan. Ini ada yang Rp 150 per bulan, ada yang Rp 70 ribu, saya punya buktinya," katanya dalam diskusi 'Hukum Era Jokowi Mundur dan Zalim?' di Kantor Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta, Rabu (6/2).

Padahal, lanjut Andi, aturan buatan pemerintah sendiri yang sudah memaksa para guru honorer berada dalam kubangan kesengsaraan. Salah satu aturan itu seperti dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi dan Birokrasi 36/ 2018 yang mengatur tentang honorer yang akan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) maksimal berusia 35 tahun. Itu pun guru honorer yang notabene telah memiliki segudang pengalaman tetap harus melewati berbagai tes terlebih dahulu.

"Jadi ini problem besar betul seolah-olah dilupakan benar oleh rezim ini," katanya.

Peraturan menpan RB itu pun sudah dibatalkan oleh Mahkamah Agung satu bulan setelah diajukan.

"Ini menurut saya sebuah kesalahan besar, sebuah blunder rezim sekarang," ujar Andi.

Kemudian, blunder lain yang dilakukan rezim Jokowi adalah penerbitan Peraturan Pemerintah 49/ 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang tidak sesuai dengan UU 13/ 2003 tentang Ketenagakerjaan. Yang mana, dalam undang-undang itu telah menyatakan kalau kontrak kerja hanya bisa berjalan dua tahun berturut-turut.

"Tidak bisa lebih dari itu. Orang tidak bisa dikontrak seumur hidup. Ini menyalahi basic dari perjanjian kerja," beber Andi.

Berbagai aturan tersebut telah menyengsarakan para guru honorer. Makanya, rezim Jokowi diduga kuat sudah melakukan pelanggaran konstitusi.

"Ini menurut saya adalah pelanggaran konstitusi, tidak main-main. Kita diamanatkan alinea ke empat pembukaan UUD 45, guru itu turut mencerdaskan kehidupan bangsa," demikian Andi. [wah]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya