Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Isu Mafia Migas Akan Jadi Batu Sandungan Jokowi Saat Debat Kedua

SELASA, 29 JANUARI 2019 | 17:08 WIB | OLEH: SALAMUDDIN DAENG

SALAH satu komitmen Presiden Joko Widodo dalam sektor migas adalah memberantas mafia migas. Mafia yang menggerogoti kekayaan migas Indonesia dan menggerogoti Badan Usaha Milik Negara, Pertamina dan menggerogoti uang rakyat yang terpaksa membayar BBM mahal.

Presiden Jokowi dan para pembantunya telah memetakan bahwa mafia migas yang dimaksud bersarang di Petral, anak perusahaan Pertamina yang ditugaskan untuk mengimpor minyak, baik minyak mentah maupun produk minyak dari luar negeri.

Dalam perjalanannya, pemerintah Jokowi benar-benar membubarkan Petral (Mei 2015) yang dianggap sarang mafia migas. Pemerinth mengatakan Pertamina akan berhemat 22 juta dolar AS per hari sebagai hasil pembubaran Petral. Nilai penghematan yang sangat besar mencapai Rp. 114,8 Triliun setahun pada tingkat kurs saat ini. Dengan asumsi harga minyak mentah sama, nilai tukar rupiah terhadap dalar AS sama, dan harga jual minyak ke masyrakat sama.


Pada saat pernyataan penghematan ini disampaikan Mei 2015 harga minyak 62 dolar AS per barel. Relatif stabil sampai dengan sat ini. Demikin juga kurs saat itu senilai sekitar 13.500, dan bertahan sampai akhir 2017 dan sedikit melemah di tahun 2018. Sementara harga jual BBM ke masyrakat cenderung meningkat selama periode ini. Dengan demikian maka angka penghematan jauh lebih besar dari yang diperkirakan.

Masyarakat begitu berharap penghematan yang begitu besar akan menghasilkan harga BBM murah untuk rakyat,  namun hal tersebut tidak terjadi. Demikian juga keuntungan Pertamina akan bertambah akibat penghematan itu, namun ternyata hal itu tidak terwujud. Malah yang terjadi sebaliknya, keuntungan Pertamina malah kian merosot sampai saat ini. Lembaga baru ISC buatan pemerintah malah ditenggarai menjadi sarang mafia baru yang lebih ganas.

Harapan yang tidak kalah pentingnya adalah Presiden Jokowi menangkap otak mafia migas dan menyeret gerbong mafia ini ke penjara, atas segala kesalahan dan dosa-dosa mereka kepada bangsa Indonesia. Rakyat berharap mafia yang menyebabkan bangsa Indonesia menderita dan menyebabkan Pertamina menjadi lahan jarahan ini di bawa ke pengadilan, dihukum berat, sehingga di masa depan tak ada lagi mafia yang menggerogoti dan mencurangi bangsa ini. Harapan yang belum dapat diwujudkan Presiden sampai dengan hari ini. Masyarakat masih menunggu komitmen ini dilaksanakan secara tuntas.

Semua sangat bergantung pada Presiden Jokowi, masih ada waktu untuk menjalankan semua tugas mulia tersebut. Masih ada waktu untuk menangkap gerbong mafia yang ditenggarai saat ini masih bersarang dalam tubuh BUMN migas. Sehingga isu ini tidak menjadi batu sandungan dalam debat Pilpres kedua nanti. Presiden Jokowi nanti dengan enteng bisa menjawab: "Tuh Pak Prabowo, saya sudah tangkap mafia migas". [***]

Penulis adalah pengamat ekonomi dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI).

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya