. Belakangan, dikabarkan beredar tabloid Indonesia Barokah yang berisi menjelek-jelekkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Mulai dari Prabowo tidak bisa menjadi imam salat hingga latar belakang keluarganya dikupas dalam tabloid tersebut.
Tabloid itu beredar di beberapa masjid dan musala di Jawa Barat yang notabene basis pasangan Prabowo-Sandi.
Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean langsung angkat bicara dengan informasi tersebarnya tabloid itu.
Dia menduga hal ini ulah para simpatisan kubu Jokowi-Ma'ruf.
"Ini perilaku yang tidak sesuai dengan yang disampaikan oleh kubu TKN Jokowi-Ma'ruf tentang pemilu damai dan fokus di visi misi," ucap Ferdinand kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (17/1).
Dia menyebut bahwa ini bentuk provokasi yang brutal dan tidak beradab. Sehingga tidak konsisten dengan deklarasi Pemilu Damai yang pernah didengungkan bersama di Lapangan Monas, 23 September 2018.
"Ini berarti sudah ada genderang perang yang ditabuh. Sulit bagi kami untuk menerima pemilu damai dengan perilaku-perilaku yang tidak mencerminkan keilmuan seperti ini," bebernya.
Pihaknya pun akan mempertanyakan kepolisian, KPU dan Bawaslu atas beredarnya tabloid tersebut. Namun sebisa mungkin BPN Prabowo-Sandi untuk meredam para pendukungnya agar tidak terpancing amarah karena tabloid itu.
"Kita juga bisa melakukan itu tapi buat apa? Kita mengimbau kepada Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin untuk bisa menertibkan pendukungnya," pungkas politisi Demokrat tersebut.
[rus]