Dewan Pengurus Pusat (DPP) dan anggota Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) turut menyumbang bantuan untuk korban tsunami Selata Sunda di Pandeglang, Banten.
Ketua Umum DPP PA GMNI, Ahmad Basarah mengatakan, sumbangan ini refleksi Pancasila sebagai ideologi yang hidup di tengah masyarakat.
"Salah satu aksi nyata tersebut adalah dengan aksi solidaritas kemanusiaan untuk meringankan beban para korban bencana tsunami selat sunda di Banten," ujar ujar Basarah di Sekretariat GMNI kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (6/1).
Tim Aksi Kemanusiaan PA GMNI untuk korban tsunami di Pandegelang dipimpin oleh Desta Ardiyanto bersama Ketua Steering Committee (SC), Tri Budiarto yang mengantarkan langsung bantuan itu kepada korban bencana.
Desta menyebutkan, bantuan yang dikirimkan itu berupa pakaian baru, perlengkapan bayi seperti popok dan pampers, ada juga baju bayi dan susu juga lainnya. Selain itu juga kebutuhan anak-anak sekolah. Semua bantuan ini diangkut dua truk.
"Bantuan-bantuan tersebut adalah cerminan dari bagaimana DPP PA GMNI memandang keberadaan perempuan, seperti yang dikatakan Bung Karno dalam autobiografinya, 'Sarinah (Perempuan) mengajarku untuk mencintai rakyat: rakyat kecil," kata Ardiyanto.
Bencana tsunami Selat Sunda telah meluluhlathkan wilayah Lampung dan Banten pada Sabtu (22/12/2018) lalu. Lebih dari 400 jiwa tewas dan ribuan orang mengungsi.
Bantuan ini sekaligus respon DPP PA GMNI untuk mempercepat proses pemulihan wilayah Banten yang terdampak tsunami. [
wid]
