Berita

CEO Freeport McMoRan Richard C. Adkerson dan Dirut PT Inalum Budi G. Sadikin/Net

Bisnis

Freeport, The Winner Takes All

SELASA, 01 JANUARI 2019 | 16:55 WIB | OLEH: SALAMUDDIN DAENG

SETELAH mendengar Mitsubishi yang memimpin sindikasi bank dalam rangka memberi pinjaman ke PT Inalum untuk menguasai Freeport Indonesia, saya sampai pada kesimpulan “memang pecundang itu adalah nasib buruk yang sulit diubah”.

Jepang adalah mitra  Freeport sejak lama. Bank Pemerintah Jepang adalah salah satu sumber pembiayaan operasi Freeport Indonesia. Jepang memang tidak langsung membuat perusahaan tambang di Indonesia, tapi mereka selalu punya kendali melalui perusahaan yang berafiliasi dengan perusahaan Amerika Serikat yang lain. Di Newmont Nusa Tenggara Jepang berpartisipasi melalui Sumitomo, di Freeport melalui Mitsubishi.

Kalau bank Pemerintah Jepang melalui Mitsubishi memberi kredit ke Freeport Indonesia atau menyertakan modal ke  Freeport, itu memang yang semestinya. Jepang mengharapkan pasokan yang berkesinambungan bahan mentah ke dalam ekonomi mereka. Ini adalah cara untuk menjamin keberlangsungan industri mereka.

Dengan Freeport Indonesia, Mitsusbishi memiliki kepentingan langsung. Mitsubishi dan Freeport Indonesia membangun smelting Gresik Jawa Timur bersama. Smelting adalah pabrik pemurnian di mana 60,5 persen sahamnya dimiliki oleh Mitsubishi Materials. Sisanya sebesar 25 persen dimiliki oleh PT Freeport Indonesia, kemudian 9,5 persen oleh Mitsubishi Corporation Unimetal Ltd, serta 5 persen oleh Nippon Mining and Metals Co, Ltd.

Jadi kredit dari sindikasi yang dipimpin Mitsubishi adalah uang bagi diri mereka sendiri, bagi kelangsungan usaha mereka, bagi kelangsungan produksi di Freeport Indonesia, dan bagi kelangsungan pasokan bahan baku bagi smelter milik Mitsubishi dan bagi pasokan bahan baku industri di Jepang.

Apalagi jika kredit itu ke PT Inalum, itu berarti Mitsubishi Jepang kembali mendapatkan Inalum yang memang merupakan perusahaan yang mereka bangun dari awal dalam rangka menjamin pasokan bahan baku bagi industri Jepang. Jadi memberi utang kepada Inalum adalah cara terbaik bagi Jepang untuk mengontrol kembali Inalum. Perusahaan Inalum dinasionalisasi dari tangan Jepang 2013. Nah sekarang diserahkan kembali melalui utang kepada Mitsubishi oleh pemerintahan Jokowi. Mantaplah.

Jadi ini yang disebut the winner takes it all, mendapatkan kontrol penuh di Inalum dan mendapatkan kontrol atas Freeport serta jaminan pasokan bahan mentah dari Freeport. Lalu Indonesia dapat apa? BUMN Indonesia bertambah utangnya. Utang yang harus dibayar dengan dolar yang nilainya di masa depan akan semakin menggelembung, membesar.

Kalau ini terjadi secara sengaja betapa cerdasanya para pengambil keputusan di sekitar pemerintahan Jokowi, betapa jagonya mereka jual BUMN. Ini adalah jasa besar mereka kepada Freeport, Rio Tinto dan Mitsubishi. Apa ada imbalannya ?

Tapi kalau ini tidak disengaja oleh Pemerintah maka sungguh ini yang disebut sial bin apes ya. Tapi apa iya? [***]

Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya